Samarinda (ANTARA Kaltim) - Begitu dibentuk, Komisi III DPRD Kaltim langsung bekerja cepat. Selasa (25/11), mereka menggelar hearing dengan Dinas Perhubungan Kaltim dengan agenda evaluasi APBD 2014 dan Penjelasan R-APBD 2015 untuk Multi Years Contract (MYC), serta proses bantuan APBN terhadap APBD. Hearing  bertempat di Gedung E DPRD Kaltim.

Dinas Perhubungan Kaltim diwakili Zairin Zain sebagai kepala dinas, didampingi staf, sementara Komisi 3 terlihat lengkap. Ada Ketua Komisi III Dahri Yasin bersama Wakil, Agus Suwandy dan Sekretaris Eddy Sunardi. Terlihat beberapa anggota turut yakni Baharuddin Demmu, Syafruddin, Irwan Faisyal, Masykur Sarmian, Veridiana Wang, Siti Laela dan Andi Harun.

Pada awal pertemuan, Ketua Komisi III mengutarakan hearing tersebut agar dimanfaatkan sebagai tempat bagi Dishub untuk berkoordinasi dan berkompromi dalam melaksanakan program khususnya pada proyek MYC saat ini.

Kepala Dinas Perhubungan Zairin Zain mengatakan beberapa prioritas MYC di antaranya adalah Bandara Samarinda Baru (BSB), Bandara Maratua dan pembangunan yang ada di perbatasan adalah prioritas yang harus dituntaskan.

Ia menguraikan permasalahan terkait penundaan progres pembangunan. “Permasalahan itu terutama dikarenakan justifikasi kegiatan yang dilakukan Pemkot, banyak hal teknis yang tidak dipenuhi sehingga perlu pembenahan,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Zairin mengulas beberapa proyek yang dianggarkan tahun 2011 yang membutuhkan dana sebesar 650 M dengan perhitungan yang termasuk perumahan dengan sistem MYC.

Dalam pembahasan realisasi pembangunan, adapun untuk proyek BSB, ia menguraikan bahwa fasilitas sisi darat sudah mencapai 100%, dengan total keseluruhan dana adalah Rp 625 miliar dan ada Silpa yang harus dikembalikan. Diharapkan pada tahun 2016 sudah dapat beroperasi. Tetapi sebelumnya harus ada perawatan ataupun pengawasan pembangunan proyek tersebut.

”Seperti hanggar yang roboh, progres sudah 100% dibiayai tanpa menggunakan dana anggaran. Hal itu sebagai tanggung jawab kontraktor,” imbuhnya. Ia berharap juga untuk mendukung kesiapan beroperasi, agar ada kegiatan tahunan selain MYC di sisi udara yakni pembersihan untuk lahan site plan.

Mengenai anggaran 2014-2015 sebesar Rp 800 miliar akan menggunakan sistem lelang. dengan ikatan uang muka sebesar Rp 5 miliar guna mengikat kontrak dengan pihak ketiga. Rencana tersebut akan dilanjutkan dengan pengumuman nama pemenang lelang pada minggu ke-2 Desember 2014. “Lelang sudah masuk penawaran , minggu kedua Desember sudah diketahui pemenangnya. Jjadi pihak ketiga pada akhir Desember sudah dijadwalkan untuk mengambil uang muka tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu konsorsium saat ini terdapat nama tiga perusahaan yang dua di antaranya adalah BUMN. “Karena perusahaan BUMN adalah syarat termasuk kategori yang pernah masuk membuat proyek tersebut,” imbuhnya.


Beberapa anggota komisi lainnya, Masykur Sarmian dan Baharuddin Demmu turut memberikan perhatian kepada perkembangan Bandara Samarinda Baru (BSB) tersebut. Baharuddin Demmu menambahkan bahwa perhatian ke Bandara Maloy juga perlu untuk dikembangkan pembangunannya, “Kalaupun ada problem terhadap Bandara Maloy mohon disampaikan,” ungkapnya. Ia berharap melalui peninjauan langsung dalam waktu dekat ini akan membantu melihat pembangunan yang ada.

Veridiana menyinggung persoalan perbatasan yang merupakan hasil reses di Mahakam Ulu, Ia berharap adanya akses infrastruktur dan komunikasi di daerah tersebut.

Wakil Komisi III, Agus Suwandy mengatakan ke depan kepala dinas terkait meskipun dihadapkan berbagai persoalan progres pembangunan, target yang dikaitkan dengan masa jabatan gubernur diharapkan dapat selesai semua.

”Proyek yang kira kira bisa selesai sebelum masa jabatan gubernur harus kita bantu,” ungkap politikus dari partai berlambang Garuda tersebut.

Ke depan ia berharap rapat dengar pendapat akan membahas sesi tersendiri tentang pembangunan infrastruktur daerah agar lebih memfokuskan pada permasalahan masing-masing pembangunan yang ada di daerah. (Humas DPRD Kaltim/adv/ast/oke)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014