Penajam (ANTARA Kaltim) - Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Mustaqim MZ memantau harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di Pasar Baru Penajam, pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Pantauan langsung ke pasar tradisional ini kami lakukan untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok pascakebaikan harga BBM. Meskipun beberapa harga kebutuhan pokok mulai naik, namun kami melihat stok tetap tersedia," kata Mustaqim, Jumat.

Kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok pascakenaikan harga BBM kata Mustaqim merupakan hal yang wajar.

Menurutnya, yang penting persediaan kebutuhan pokok di pasar tetap tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kebutuhan pokok itu butuh biaya angkut sehingga jika harga BBM naik, maka ongkos angkut juga naik namun yang penting tidak terjadi kelangkaan," kata Mustaqim.

Dampak pengurangan subsidi BBM akan menimbulkan inflasi, namun hal tersebut menurut Mustaqim bisa diatasi oleh pemerintah minimal dalam jangka waktu tiga bulan dan semua akan kembali berjalan normal kembali.

"Semua akan kembali normal. Paling lama, inflasi hanya terjadi selama tiga bulan," katanya.

Salah seorang pedagang sayur-mayur di Pasar Baru Penajam, Asran mengatakan, sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga pascakenaikan harga BBM di antaranya cabai rawit menjadi Rp100 ribu dari harga sebelumnya Rp60 ribu per kilogram.

Selain itu, harga bawang merah juga naik menjadi Rp50 ribu dari sebelumnya Rp26 ribu per kilogram, bawang putih sebelumnya Rp20.000 menjadi Rp45 ribu per kilogram serta tomat dari Rp8 ribu menjadi Rp10 ribu per kilogram.

"Rata-rata kenaikan harga yang terjadi setelah kenaikan BBM mencapai 50 persen. Selain karena pengaruh musim kemarau, penyebab kenaikan harga cabai ini juga akibat kenaikan harga BBM," kata Asran.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014