Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Duta Besar (Dubes) Swedia untuk Indonesia Johanna Brismar Skoog berharap hubungan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Swedia tetap stabil.

Dubes Swedia untuk Indonesia berkunjung ke Balikpapan, Kalimantan Timur untuk meresmikan fasilitas pergudangan suku cadang PT Volvo Indonesia di kawasan industri dan pergudangan di KM 13, Soekarno-Hatta, yang merupakan kawasan terintegrasi dengan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau dan Kawasan Industri Kariangau (KIK).

"Seperti acara hari ini merupakan hasil dari kestabilan perdagangan antarkedua negara," katanya.

Volvo adalah merek terkemuka dalam pengadaan mesin-mesin besar berteknologi tinggi untuk kebutuhan pertambangan, perkebunan, pertanian dan transportasi.

Menurut catatan perdagangan kedua negara, Indonesia memang lebih banyak mengimpor dari Swedia ketimbang menjual produk ke negeri Skandinavia tersebut.

Tahun 2012 misalnya, Indonesia mengekspor produk-produk tekstil, makanan beku, kopi, tembakau, dan bahan-bahan mentah hingga senilai 180 juta dolar AS.

Namun pada tahun itu juga, nilai impor Indonesia mencapai 723,6 juta dolar AS dalam bentuk peralatan telekomunikasi, mesin-mesin industri, dan alat-alat berat untuk konstruksi dan pertambangan.

Karena itu, katanya, pihaknya mendorong perusahaan-perusahaan Swedia untuk tidak ragu berinvestasi di Indonesia.

Presiden Direktur PT Volvo Indonesia Pierre Jean-Verge Salamon, perusahaannya menginvestasikan hingga 10 juta dolar AS untuk fasilitas di kawasan tersebut. Di gudang tersebut, tersimpan stok suku cadang produk-produk Volvo.

"Ada semua jenis suku cadang untuk alat berat, mulai dari eksavator, buldozer, loader, sampai truk," jelas Jurn Tepstra, Direktur PT Volvo Indonesia Cabang Balikpapan," ujarnya.

PT Volvo Cabang Balikpapan melayani seluruh Kalimantan, termasuk untuk industri pertambangan yang cukup maju di pesisir timur dan selatan membuat Balikpapan menjadi pusat layanan bagi seluruh pulau.    (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014