Samarinda Penajam (ANTARA Kaltim) - Puluhan hektare wilayah pesisir di Kabupaten Penajam Paser Utara, mengalami abrasi akibat reklamasi atau penimbunan pantai di Kota Balikpapan.

"Selain terjadinya gelombang yang cukup besar, reklamasi atau penimbunan pantai di Kota Balikpapan juga menjadi penyebab terjadinya abrasi puluhan hektare wilayah pesisir di Penajam Paser Utara," tutur Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman, Rabu.

Daratan Penajam Paser Utara yang lebih rendah, kata Ahmad, menjadi penyebab terjadinya abrasi akibat reklamasi atau penimbunan pantai untuk kepentingan pembanguanan berkonsep modern di Kota Balikpapan.

"Gelombang besar setiap tahun melanda pesisir pantai menjadi penyebab utama terjadinya abrasi itu. Kalau penimbunan laut di Balikpapan efeknya hanya sedikit saja karena penimbunannya tidak terlalu ke dalam," kata Ahmad Usman.

Dari panjang garis pantai berkisar 272 kilometer, lanjut Ahmad, ada beberapa titik abrasi yang paling parah yakni, pesisir pantai di Babulu Laut, Apiapi dan Tanjung Jumlai.

"Sedangkan untuk Kelurahan Nenang dan Penajam masih skala kecil. Bahkan tiap tahunnya diprediksikan daratan berkurang antara 30 sentimeter hingga satu meter. Abrasi yang paling parah itu di Babulu Laut dan Apiapi. Secara keseluruhan, daratan itu tergerus hingga puluhan hektare tiap tahun," ujar Ahmad Usman.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah berupaya melakukan penanaman pohon mangrove sebagai upaya mencegah terjadinya abrasi.

Selain itu, kata dia, pembangunan beton pemecah ombak di sepanjang bibir pantai juga menjadi salah satu langkah efektif untuk mencegah abrasi tersebut.

"Tapi pembangunan beton pemecah ombak butuh anggaran yang cukup besar sehingga bantuan dana dari pemerintah provinsi maupun pusat sangat dibutuhkan. Harus dibuatkan metode tertentu salah satunya, pembuatan penahan gelombang untuk meminimalkan terjadinya abrasi," ujar Ahmad.

Ia mengharapkan, masyarakat ikut berpartisipasi dalam menangani abrasi yang selama ini melanda pesisir pantai Penajam Paser Utara.

"Upaya konkret bersama masyarakat harus dilakukan agar dapat mencegah terjadinya abrasi. Kami berharap kepada masyarakat turut serta, kalau bisa membentuk kelompok untuk melakukan pengawasan dan penanaman pohon mangrove di pesisir pantai," harap Ahmad Usman.    (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014