Samarinda (ANTARA Kaltim) – Aksi balapan liar malam hari yang dilakoni oleh remaja, semakin membuat masyarakat resah.  Tak hanya masyarakat sekitar, pengguna jalan pun juga ikutan resah karena aksi tersebut dapat mebahayakan diri sendiri dan juga orang lain yang berada didekatnya. Meski sudah berulang kali di razia, tetap saja aksi berbahaya itu selalu terulang dengan pelaku yang cenderung sama.

Peraturan Daerah (Perda) terkait jam belajar malam memang sudah ada, namun penerapannya masih belum maksimal. Kontrol dan pengawasan oleh pihak berwajib dilokasi yang rawan balapan liar, harus lebih ditingkatkan.

Terkait itu, Anggota DPRD Kaltim Rama Alexander Asia mengatakan keprihatinannya. Rama berharap, perlu adanya kelompok pembinaan dilingkungan masyarakat yang memberikan wadah bagi mereka untuk menyalurkan bakat yang lebih positif dan lebih produktif.

“Pembinaan harus diberikan dengan mengarahkan mereka melakukan kegiatan positif dan  bermanfaat. Sekaligus disertai pengertian bahwa balapan liar adalah menyadari bahwa tindakan yang merugikan,” kata Politikus Hanura ini.

Meski pihak berwajib harus lebih intens mengawasi lokasi atau jam-jam tertentu dilaksanakannya balapan liar, pengawasan yang paling penting justru berasal dari rumah.
Ya, orang tua harusnya menjadi pengawas penting remaja di rumah.

Dengan memahami sang anak, dan mengetahui apa saja kegiatannya, orang tua sebenarnya telah meminimalisir celah agar mereka tidak salah bersikap ugal-ugalan.

“Kurangnya perhatian orang tua menjadi salah satu indikator utama penyebab kenakalan remaja. Lalai dalam mendidik, memanjakan anak dengan memenuhi apa yang diinginkan tanpa berpikir dampak yang nantinya akan ditimbulkan. Bukanlah bentuk pengawasan dan pengajaran yang baik,” ulasnya.

Rama menyebutkan, ada tiga  faktor yang menyebabkan kenakalan bisa terjadi. Pertama mereka mempunyai waktu lebih untuk melakukan kegiatan tersebut.Kedua, adanya kelonggaran disiplin dalam rumah tangga dan yang terakhir, kelonggaran disiplin dilingkungan masyarakat.

 Ia juga berharap, agar disetiap sekolah memberikan bimbingan yang lebih intensif dalam pembentukan konteks yang lebih positif. Seperti, pengembangan diri dan bakat dalam kegiatan seni untuk menyalurkan bakat dalam berkarya.

“Kedepannya, saya berharap agar generasi muda bisa menjadi generasi yang intelektual dan beretika. Maksud etika disini yakni dapat memahami filsafat kehidupan bangsa sehingga nantinya kita dapat memiliki generasi bangsa yang memiliki disiplin tinggi dan dapat bersaing dengan baik di era globalisasi saat ini,”katanya (Humas  DPRD Kaltim/adv/rid/dhi)



Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014