Nunukan (ANTARA Kaltim) -  Warga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengeluhkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium menghilang sejak dua hari terakhir.

Seorang warga Nunukan bernama Jusman di Nunukan, Senin mengemukakan, Provinsi Kalimantan Timur yang dikenal sebagai produsen minyak di Indonesia tetapi masyarakatnya seringkali kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi.

Kondisi tersebut sangat dirasakan masyarakat di daerah itu karena pasokan BBM subsidi dari depo PT Pertamina Kota Tarakan hanya berlangsung dua kali sepekan, ujar pria yang beralamat di Porsas Jalan Cit Ditiro Kelurahan Nunukan Timur Kecamatan Nunukan ini.

Namun sejak dua hari terakhir ini, ungkap Jusman, BBM subsidi jenis premium sama sekali tidak ada yang dijual termasuk eceran dalam kemasan botolan yang selama ini menjadi alternatif masyarakat setempat mendapatkannya apabila agen premium, minyak dan solar (APMS) tutup.

Akibat ketiadaan premium yang dijual eceran menandakan premium di daerah itu benar-benar tidak ada sehingga diperkirakan masyarakat tidak dapat beraktivitas esok hari.

Hal yang sama disampaikan sejumlah masyarakat perbatasan lainnya di Kabupaten Nunukan, Senin bahwa ketiadaan BBM bersubsidi khususnya jenis premium menyebabkan banyak kendaraan yang tidak dapat beroperasi esok hari.

Mereka menegaskan, belum mendapatkan informasi kedatangan pasokan BBM bersubsidi dari depo PT Pertamina Kota Tarakan sehingga memungkinkan masyarakat sangat dirugikan.

Masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan mengharapkan, kelangkaan BBM bersubsidi di daerahnya dapat menjadi perhatian pemerintah daerah maupun pemerintah pusat atas kesulitan yang dialaminya.(*)

Pewarta: M.Rusman

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014