Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Luas lahan perkebunan buan naga di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur hingga kini mencapai 671 hektare, ini menunjukkan perkembangan budidaya buah-buahan itu dalam lima tahun terakhir cukup pesat.

"Dari total luas lahan yang mencapai 671 hektare itu, 65 persen di antaranya sudah berproduksi. Diperkirakan luas kebun buah naga akan terus bertambah seiring tingginya permintaan pasar," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Kaltim Ibrahim di Samarinda, Rabu.

Ia mengatakan Kecamatan Samboja menjadi sentra buah naga karena merupakan jalur ekonomi strategis, yakni banyaknya mobil yang melintas dari Samarinda ke Balikpapan maupun sebaliknya yang melalui jalur tersebut.

"Biasanya banyak penumpang mobil yang singgah untuk membeli buah naga maupun jenis buah lain yang dijual di sepanjang jalan Samarinda-Balikpapan, sehingga berbagai jenis buah di kawasan itu cukup laris dan pertumbuhan ekonomi di jalur itu juga meningkat," katanya.

Menurut Ibrahim selain dijual langsung kepada pembeli yang datang ke Samboja, pangsa pasar buah naga dari Samboja dan sekitarnya di Kaltim juga dijual ke daerah lain, misalnya ke Jakarta yang tiap bulan rata-rata dikirim hingga 2 kontainer.

Dia mengatakan upaya pengembangan tanaman buah naga di Kaltim masih butuh keterlibatan investor, yakni sebagai penunjang pengembangan industri pengolahan produk turunannya.

"Produk turunan untuk buah naga sangat banyak, misalnya sebagai bahan utama membuat es krim, sirup, keripik, tape, dodol, dan aneka makanan lain sehingga jika suatu saat hasil panen buah naga melimpah, maka petani tidak perlu risau soal harga yang akan turun," ujarnya.

Selama ini, katanya, petani masih risau ketika panen raya atau ketika lagi banyaknya produksi. Hal ini terjadi lantaran masih dijual dalam bentuk buah, belum ada alternatif lain untuk produk turunannya.

Menurut Ibrahim, kondisi ini merupakan tantangan sekaligus peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru, yakni untuk membangun produk turunan yang diinginkan investor, sehingga petani tidak takut harganya turun, sedangkan investor yang mengembangkan produk turunan juga mendapat untung.

DFalam upaya meningkatkan produksi, kata Ibrahim, pihaknya juga akan membangun Sentra Terminal Agribisnis untuk mengakomodir petani buah naga di Samboja dan sekitarnya, apalagi buah naga di Kaltim berbeda dengan yang lain karena bisa berbuah kapan saja, alias tidak mengenal musim.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014