Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menyalurkan bantuan keuangan (bankeu) sebesar Rp32,6 miliar untuk Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada tahun anggaran 2024.
Kepala Bagian Pengendalian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan Wilayah Biro Administrasi Pembangunan (Adbang) Setdaprov Kaltim Erwin Dharmawan di Balikpapan, Sabtu, menjelaskan dana bankeu tersebut telah ditransfer oleh pemerintah provinsi sebesar Rp21,4 miliar.
Ia menyebutkan terdiri dari transfer nonspesifik tahap I sebesar 25 persen dan transfer spesifik 100 persen.
Sementara itu, berdasarkan aplikasi E-Bankeu sampai dengan 30 Agustus 2024, Pemkab Kutim baru mencapai realisasi fisik sebesar 12,98 persen dan realisasi keuangan sebesar 5,87 persen dalam penyerapan dana bankeu Pemprov Kaltim itu.
Laporan itu disampaikan dalam Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan (Radalok) Bankeu Triwulan II Tahun 2024 di Balikpapan.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian (Kabag) Adbang Setkab Kutim Insan Bowo Asmoro mengakui progres realisasi bankeu yang masih rendah. Namun, pihaknya menargetkan pada triwulan III penyerapan realisasi bankeu bisa lebih meningkat.
"Insya Allah bisa lebih tercapai sesuai target yang direncanakan. Kami ucapkan terima kasih juga kepada tim bankeu provinsi yang terus mengevaluasi dan mengingatkan terkait percepatan realisasi bankeu di Kabupaten Kutim," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bankeu Pemprov Kaltim di Kutai Timur untuk alokasi bankeu nonspesifik dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur jalan, di antaranya peningkatan Jalan Long Pejeng-Long Lees, Kecamatan Busang, Jalan Desa Bangun Jaya-Desa Kaliorang, dan Jalan HM Ardan, Kecamatan Sangata Selatan.
Sedangkan, bantuan keuangan spesifik dialokasikan untuk sektor pertanian yang mencakup bantuan penyuluh pertanian, pelatihan pengendalian OPT tanaman padi dan palawija, pelatihan pembuatan pupuk organik cair, serta pelatihan peternakan.
Bankeu spesifik juga disalurkan pada pengawasan inspektorat Kutai Timur, bantuan dana desa dan bumdes, pelatihan tenaga terampil konstruksi, dan penanganan stunting.
"Jadi program-program kegiatan yang bersumber dari dana Bankeu Pemprov Kaltim ini sudah sangat menyentuh sampai ke masyarakat. Harapan ke depannya, semoga bisa ditingkatkan lagi alokasi bankeu untuk Kutai Timur,"jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Kepala Bagian Pengendalian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan Wilayah Biro Administrasi Pembangunan (Adbang) Setdaprov Kaltim Erwin Dharmawan di Balikpapan, Sabtu, menjelaskan dana bankeu tersebut telah ditransfer oleh pemerintah provinsi sebesar Rp21,4 miliar.
Ia menyebutkan terdiri dari transfer nonspesifik tahap I sebesar 25 persen dan transfer spesifik 100 persen.
Sementara itu, berdasarkan aplikasi E-Bankeu sampai dengan 30 Agustus 2024, Pemkab Kutim baru mencapai realisasi fisik sebesar 12,98 persen dan realisasi keuangan sebesar 5,87 persen dalam penyerapan dana bankeu Pemprov Kaltim itu.
Laporan itu disampaikan dalam Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan (Radalok) Bankeu Triwulan II Tahun 2024 di Balikpapan.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian (Kabag) Adbang Setkab Kutim Insan Bowo Asmoro mengakui progres realisasi bankeu yang masih rendah. Namun, pihaknya menargetkan pada triwulan III penyerapan realisasi bankeu bisa lebih meningkat.
"Insya Allah bisa lebih tercapai sesuai target yang direncanakan. Kami ucapkan terima kasih juga kepada tim bankeu provinsi yang terus mengevaluasi dan mengingatkan terkait percepatan realisasi bankeu di Kabupaten Kutim," katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bankeu Pemprov Kaltim di Kutai Timur untuk alokasi bankeu nonspesifik dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur jalan, di antaranya peningkatan Jalan Long Pejeng-Long Lees, Kecamatan Busang, Jalan Desa Bangun Jaya-Desa Kaliorang, dan Jalan HM Ardan, Kecamatan Sangata Selatan.
Sedangkan, bantuan keuangan spesifik dialokasikan untuk sektor pertanian yang mencakup bantuan penyuluh pertanian, pelatihan pengendalian OPT tanaman padi dan palawija, pelatihan pembuatan pupuk organik cair, serta pelatihan peternakan.
Bankeu spesifik juga disalurkan pada pengawasan inspektorat Kutai Timur, bantuan dana desa dan bumdes, pelatihan tenaga terampil konstruksi, dan penanganan stunting.
"Jadi program-program kegiatan yang bersumber dari dana Bankeu Pemprov Kaltim ini sudah sangat menyentuh sampai ke masyarakat. Harapan ke depannya, semoga bisa ditingkatkan lagi alokasi bankeu untuk Kutai Timur,"jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024