Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sebanyak 19 anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) Samarinda, Kalimantan Timur, mengikuti program Wawasan Nusantara di Kota Malang, Jawa Timur.

"Ke-19 paskibra yang mengibarkan bendera Merah Putih pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2014 tersebut diberangkatkan ke Kota Malang pada Kamis (11/09)," ungkap Kepala dinas Pemuda dan Olahraga Kota Samarinda, melalui siaran pers Humas dan Protokol Sekretariat Kota Samarinda, Minggu.

Program Wawasan Nusantara kata Makmun Andi Nuhung merupakan agenda rutin tahunan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Samarinda dalam membina karakter pemuda paskib yang produktif.

Ditunjuknya Kota Malang lanjut Makmun Andi Nuhung, karena di kota tersebut mulai dari penjaringan hingga pengukuhan paskibra ditangani oleh Dinas Pendidikan (Diknas) setempat.

"Beda halnya dengan Kota Samarinda, dimana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sangat berperan untuk hal yang satu ini. Tentu yang berbeda ini menjadi tantangan buat kami untuk terus belajar dan bertukar ilmu membenahi sistem penjaringan maupun program yang berikan pemerintah setelah mereka nanti purna tugas," ungkap Makmun Andi Nuhung.

Tidak hanya Kota Malang dan Samarinda yang melakukan penjaringan calon anggota paskibra melalui intansi berbeda, bahkan di salah satu kota di Provinsi Sumatra Utara, tambah Makmun Andi Nuhung, penjaringan paskib ada yang ditangani oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata.

"Tentu yang berbeda ini menjadi tantangan buat kami untuk terus belajar dan bertukar ilmu membenahi sistem penjaringan maupun program yang berikan pemerintah setelah mereka nanti purna tugas," kata Makmun Andi Nuhung.

Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Malang Indri Ardoyo, saat menerima rombongan pakibra Samarinda mengatakan, sejak 2009 sebelum intasinya terbentuk, penjaringan paskib Kota Malang memang sudah lebih dulu ditangani oleh Dinas Pendidikan dan berlaku sampai saat ini.

"Kecuali untuk tingkat Jatim, dimana Dispora Provinsi baru kebagian tugas untuk membina hasil penjaringan dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur," ungkap Indri Ardoyo.

Kepala Seksi Pembinaan Dinas Pendidikan Kota Malang Handayani yang turut hadir dalam kesempatan itu juga menambahkan, kalau untuk sistem penjaringan calon paskib sendiri menurutnya semua kabupaten kota di Indonesia menerapkan hal yang sama, mulai dari memperhatikan tinggi badan ideal, kesehatan hingga kemampuan dalam melakukan kegiatan baris berbaris.

Dinas Pendidikan Kota Malang sendiri kata dia, pada 2014 telah menganggarkan Rp500 juta untuk program tersebut.

"Oleh karena itu, program penjaringan paskib tidak pernah bergeser ke instasi lain, karena dari awal penganggarannya sudah berada di Dinas Pendidikan. Saya pikir masing-masing kabupaten/kota di Indonesia memiliki kekuatan otonom tersendiri, mungkin hal itu yang mendasari program paskib tadi berada pada intansi yang berbeda di setiap pemerintahan," ujar Indri Ardoyo.

Wakil Ketua II PPI Malang Satria Hadiandi mengatakan, kalau tahun ini pihaknya terlibat untuk menyeleksi sebanyak 150 pelajar untuk menjadi calon anggota paskibra dari 600 pelajar yang terdaftar.

"Proses awal sudah kami lakukan sejak Februari lalu hingga akhirnya dari 150 pelajar tadi, terjaring kembali menjadi 76 orang. Dimana, 74 sebagai anggota pengibar di tingkat kota dan dua orang akan kami kirim sebagai pengibar ke tingkat provinsi," kata Satria Hadiandi.

Setelah purna tugas nanti, kata dia, berbagai program telah disiapkan bagi anggota paskib, mulai dari program pembinaan lanjutan hingga kegiatan bhakti sosial.

Bahkan dalam program ini, kata Satria Hadiandi, pihaknya juga mendidik mereka yang telah purna tugas untuk menjadi seorang "enterprineur".

"Alhamdullah, tidak sedikit dari anggota kami sekarang yang sudah memiliki `event organizer` dalam menyukseskan acara besar di Kota Malang, setidaknya hal ini bisa menjadi peluang usaha bagi anggota PPI lainnya," ungkap Satria Hadiandi. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014