Samarinda (ANTARA Kaltim) – Pemprov dibawah kepemipinan Gubernur Awang Faroek Ishak berkomitmen untuk menjadikan Kaltim sebagai salah satu lumbung pangan di Indonesia. Hal itu didasari dengan potensi pertanian dalam arti luas yang dimiliki Kaltim, diantaranya, potensi lahan pertanian yang sangat luas dengan kondisi tanah yang sangat baik.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Kaltim H Ibrahim mengatakan untuk mendukung program tersebut, Dispertan menilai perlu dilakukan percepatan (akselerasi) penerapan teknologi modern dalam pengembangan pertanian dalam arti luas.

“Pak Gubernur sudah berkomitmen Kaltim harus menjadi lumbung pangan. Untuk itu, Kaltim tidak bisa lagi menggunakan teknlogi biasa, sudah harus menuju pertanian modern berbasis mekanisasi,” kata Ibrahim, Senin (18/8).

Menurut dia, dengan pertanian modern berbasis mekanisasi dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga para petani, yang selama ini menggunakan cara-cara tradisional.

Sebagai contoh, pertanian padi sawah yang menggunakan mekanisasi, untuk proses tanam menggunakan rice transplanter (mesin tanam bibit padi), satu hektare sawah bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 3-4 jam, bahkan ada yang yang bisa diselesaikan dalam waktu 1 jam sesuai dengan kapasitas mesin tanamnya.

Demikian halnya untuk panen padi menggunakan mesin pemanen modern, dalam waktu sekitar tiga jam petani bisa memanen sawah seluas satu hektare. Bandingkan dengan petani yang menggunakan cara tradisional memerlukan waktu lebih lama dalam menanam ataupun memanen padi.

Untuk itu, ujar dia, Dispertan sejak beberapa tahun lalu sudah merealisasikan beberapa program alsintan (alat mesin pertanian). Pada 2014 saja, melalui sumber dana APBN sudah didistribusikan sekitar 72 unit hand traktor ke kabupaten di Kaltim dan Kaltara, yakni Kutai Timur (3 unit), PPU (50 unit), Paser (6 unit), Bulungan (8 unit) dan Nunukan (5 unit). Selain itu, 30 unit pompa air juga telah didistribusikan untuk Kutai Kartanegara (9 unit), PPU (15 unit) dan Paser (6 unit).

Sedangkan dari APBD Kaltim, untuk 2014 akan disebar sekitar 100 unit hand traktor, untuk Kutim (16 unit), Kukar (17 unit), PPU (15 unit), Nunukan (5 unit), Berau (10 unit), Malinau (4 unit), Bulungan (4 unit), Tana Tidung (2 unit), dan sisanya 10 unit menjadi cadangan untuk provinsi yang akan didistribusikan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan daerah.

Selanjutnya, alsintan yang juga akan didistribusikan ke kabupaten/kota, yakni cultivator (10 unit), power threser (20 unit), rice milling unit/RMU (5 unit), RMU mobile (4 unit), hand sprayer (20 unit), padi reaper (5 unit), mesin pengering padi/Dryer berbahan bakar sekam (2 unit) dan terpal (200 unit).

“Itulah kesiapan kita untuk mendukung komitmen Kaltim menjadi daerah lumbung pangan. Kami tidak main-main lagi, tetapi memang sudah harus menuju kearah sana. Selain juga kami menyiapkan cetak sawah, optimasi lahan pertanian, pemenuhan kebutuhan pupuk dan lainnya. Dan tentunya kami juga memerlukan dukungan instansi lain, terutama untuk pembangunan infrastruktur jalan usaha tani, jaringan irigasi, dan lainnya,” pungkasnya. (Humas Prov Kaltim/her)
 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014