Samarinda (ANTARA Kaltim) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Samarinda berhasil mengumpulkan 450 kantong darah dalam suatu kegiatan donor darah bekerjasama dengan PT Tupperware Indonesia yang dipusatkan di Samarinda Central Plaza (SCP).

"Saya berterimakasih kepada Tupperware yang melakukan inisiasi donor darah dan diminati banyak pendonor, apalagi PMI memang kerap kekurangan darah. Semoga darah dari pendonor ini memberikan manfaat besar," ujar Ketua PMI Kota Samarinda, Fakhruddin Noor di Samarinda, Sabtu.

Donor darah tersebut dilakukan di pusat perbelanjaan kota dan dimulai pukul 10.00. Tampak sejumlah pengunjung mal turut antre mengisi identitas diri yang kemudian antre di tempat khusus yang disiapkan panitia untuk melakukan donor darah.

Fakhruddin mengatakan bahwa di luar kegiatan insidentil yang digagas lembaga tertentu seperti Tupperware saat ini, rata-rata jumlah pendonor yang datang ke PMI Samarinda sebanyak 30 kantong per hari.

Jumlah tersebut untuk melayani permintaan sejumlah rumah sakit, baik di Samarinda maupun di luar Samarinda, sehingga terkadang PMI kekurangan stok darah terutama saat bulan Ramadhan.

Bahkan di saat-saat tertentu ketika banyak pasien, pihaknya kadang kehabisan stok karena tingginya permintaan dari rumah sakit.

Untuk itu, dia berharap kepada lembaga atau kantor tertentu yang memiliki banyak pegawai agar bersedia melakukan donor darah di kantor masing-masing, karena di PMI Samarinda disiapkan dua armada yang bisa datang ke lokasi sesuai permintaan masyarakat untuk melakukan donor.

Dia mengatakan bahwa pada 2013 jumlah darah yang masuk ke PMI Samarinda dan sudah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit mencapai 20.000 kantong, sedangkan tahun ini ditargetkan mampu menyalurkan 22.000 kantong darah.

Dia mengatakan bahwa tidak semua darah dari pendonor yang bisa disalurkan ke rumah sakit guna melayani permintaan pasien, tetapi darah yang disalurkan harus merupakan darah yang bersih setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

Menurut dia, darah dari pendonor yang tidak bisa digunakan adalah darah yang sudah tertular atau terinfeksi empat penyakit, yakni hepatitis A, hepatitis B, sipilis, dan HIV/AIDS.

"Setelah tim melakukan donor, kemudian semua kantong darah tersebut akan diperiksa di laboratorium. Apabila darahnya layak digunakan maka akan disimpan dan disalurkan, tetapi jika mengandung empat penyakit tadi, maka akan dimusnahkan," kata Fakhruddin.   (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014