Nunukan (ANTARA Kaltim) - Unjuk rasa ratusan warga Kecamatan Seimenggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara terhadap PT Nunukan Jaya Lestari (NJL) milik investor Malaysia berlangsung anarkis.

Menurut Hamdan, perwakilan warga Kecamatan Seimenggaris yang melakukan unjukrasa lanjutan di depan Kantor Pabrik CPO (crude palm oil) PT NJL di Nunukan, Kamis, unjukrasa yang telah berlangsung sejak Selasa (12/8) akibat pemberlakukan kebijakan perusahaan ini yang sangat merugikan warga transmigrasi di daerah itu.

Tindakan anarkis dengan membakar ban bekas dan melempari kantor perusahaan milik warga negara Malaysia ini, karena tidak cepat merespon keinginan petani setempat sesuai tuntutannya, katanya.

Ia juga menegaskan, kemarahan warga transmigrasi ini sekaitan dengan pemotongan harga tandan buah segar (TBS) milik warga yang dijual kepada perusahaan tersebut sebesar Rp125.000 per ton dengan alasan untuk biaya transportasi pengangkutan CPO miliknya.

Padahal, lanjut dia, masalah biaya operasional semacam itu menjadi beban perusahaan sendiri dan bukan dibebankan kepada warga yang memasok TBS kepada perusahaan itu.

"Tindakan anarkis yang dilakukan warga ini sebagai bentuk kemarahan dan kekecewaan warga karena pihak perusahaan (PT NJL) selalu membuat kebijakan yang terkesan memaksakan kehendak," ujar Hamdan yang dibenarkan ratusan warga lainnya yang ikut unjukrasa di depan kantor operasional PT NJL di Kecamatan Seimenggaris.

Kemudian, warga juga menuntut kepada perusahaan itu agar tidak serta merta memberlakukan kebijakan secara tiba-tiba dan sangat merugikan warga setempat seperti tidak membayar TBS dengan alasan "abnormal" tanpa dikembalikan kepada pemiliknya.

Pantauan ANTARA di lokasi kejadian, sebelum memasuki kantor PT NJL warga membakar ban bekas tepat di pintu masuk pabrik dan melempari dengan benda-benda keras yang menyebabkan kaca-kaca kantor tersebut pecah.

Bahkan beberapa orang pengunjukrasa berhasil masuk di kantor tersebut namun mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan puluhan keamanan (security) perusahaan.   (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014