Nunukan (ANTARA Kaltim) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman, Mayjen TNI Dicky Wainal Usman mengharapkan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang berbatasan langsung dengam Malaysia dapat menjadi serambi depan yang tangguh.
"Saya harapkan (Provinsi) Kaltara ini dapat menjadi serambi depan NKRI yang tangguh," ucap Pangdam VI Mulawarman saat acara hala bihalal di Nunukan, Rabu (6/8) malam.
Ia mengungkapkan secara geopolitik, Provinsi Kaltara harus dibangun melebihi daerah-daerah lainnya karena harus membangun ekonomi, infrastruktur dan komunikasi yang handal.
Provinsi Kaltara, menurut dia, posisinya sangat strategis karena berada di wilayah perbatasan dengan negara lain sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dalam memajukan pembangunan pada segala aspek kehidupan masyarakatnya.
Dicky Wainal Usman mengungkapkan, Provinsi Kaltara bukan daerah penyangga tetapi serambi depan NKRI, makanya semua pihak berkewajiban memperhatikan kebutuhannya terutama kemampuan sektor pertahanan negara.
Sebab, lanjut dia, dua kabupaten di Provinsi Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia yakni Kabupaten Nunukan dan Malinau dibutuhkan adanya sabuk-sabuk pengamanan menjaga kedaulatan negara RI di wilayah perbatasan.
Sabuk-sabuk pengamanan ini, kata dia, juga memiliki tanggungjawab meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mencerdaskan rakyat dan mampu menjaga wilayah melalui sistem pengganda melalui pembangunan infrastruktur yang dapat menghubungkan antar desa.
Pangdam VI Mulawarman mengatakan, saat ini kondisi infrastruktur di Provinsi Kaltara masih jauh dari harapan masyarakat (kedodoran) karena masih banyak yang terputus, belum mampu menghubungan satu desa dengan desa lainnya.
Dari aspek geostrategi sendiri, Dicky Wainal Usman berpandangan, pentingnya meningkatkan posisi tawar dengan pemerintah negara tetangga (Malaysia) khususnya sumber daya alam (SDA) terutama yang terletak di sekitar wilayah-wilayah perbatasan.
Ia menegaskan, geostrategis perlu dibangun di Provinsi Kaltara agar menjadi tuan di wilayah sendiri dengan kedudukan dan derajat yang sama dengan negara tetangga misalnya saling bertukar barang kebutuhan.
Kata kunci demi terwujudnya geopolitik dan geostrategis di Provinsi Kaltara maka perlu adanya "leadership" yang baik, tidak cukup hanya dengan konsep. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Saya harapkan (Provinsi) Kaltara ini dapat menjadi serambi depan NKRI yang tangguh," ucap Pangdam VI Mulawarman saat acara hala bihalal di Nunukan, Rabu (6/8) malam.
Ia mengungkapkan secara geopolitik, Provinsi Kaltara harus dibangun melebihi daerah-daerah lainnya karena harus membangun ekonomi, infrastruktur dan komunikasi yang handal.
Provinsi Kaltara, menurut dia, posisinya sangat strategis karena berada di wilayah perbatasan dengan negara lain sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dalam memajukan pembangunan pada segala aspek kehidupan masyarakatnya.
Dicky Wainal Usman mengungkapkan, Provinsi Kaltara bukan daerah penyangga tetapi serambi depan NKRI, makanya semua pihak berkewajiban memperhatikan kebutuhannya terutama kemampuan sektor pertahanan negara.
Sebab, lanjut dia, dua kabupaten di Provinsi Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia yakni Kabupaten Nunukan dan Malinau dibutuhkan adanya sabuk-sabuk pengamanan menjaga kedaulatan negara RI di wilayah perbatasan.
Sabuk-sabuk pengamanan ini, kata dia, juga memiliki tanggungjawab meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mencerdaskan rakyat dan mampu menjaga wilayah melalui sistem pengganda melalui pembangunan infrastruktur yang dapat menghubungkan antar desa.
Pangdam VI Mulawarman mengatakan, saat ini kondisi infrastruktur di Provinsi Kaltara masih jauh dari harapan masyarakat (kedodoran) karena masih banyak yang terputus, belum mampu menghubungan satu desa dengan desa lainnya.
Dari aspek geostrategi sendiri, Dicky Wainal Usman berpandangan, pentingnya meningkatkan posisi tawar dengan pemerintah negara tetangga (Malaysia) khususnya sumber daya alam (SDA) terutama yang terletak di sekitar wilayah-wilayah perbatasan.
Ia menegaskan, geostrategis perlu dibangun di Provinsi Kaltara agar menjadi tuan di wilayah sendiri dengan kedudukan dan derajat yang sama dengan negara tetangga misalnya saling bertukar barang kebutuhan.
Kata kunci demi terwujudnya geopolitik dan geostrategis di Provinsi Kaltara maka perlu adanya "leadership" yang baik, tidak cukup hanya dengan konsep. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014