Ketua Pembina Pos Pelayanan Terpadu Kabupaten Kutai Kartanegara (Posyandu Kukar), Kalimantan Timur mengingatkan keluarga terutama kaum ibu tentang pentingnya mencukupi gizi dalam seribu hari pertama kehidupan (HPK) anak untuk mencegah stunting.
 
"Seribu HPK merupakan fase kehidupan dimulai sejak terbentuknya janin saat kehamilan sampai anak lahir hingga usia dua tahun," kata Ketua Pembina Posyandu Kukar Maslianawati Edi Damansyah di Tenggarong, Kaltim, Minggu.
 
Maslianawati yang juga Ketua TP PKK Kukar ini melanjutkan, perhatian keluarga terhadap seribu HPK penting karena di periode ini organ-organ vital seperti otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang.
 
Untuk itu, para kader posyandu yang tersebar di 237 desa maupun kelurahan di Kukar diajak terus mengingatkan kaum ibu agar memperhatikan seribu HPK, karena bisa jadi masih ada yang belum mengetahui atau sudah lupa sehingga perlu diingatkan terus menerus.
 
Kader posyandu juga diminta memberi pemahaman kepada kaum ibu maupun calon ibu bahwa seribu HPK merupakan periode emas, karena berdasarkan penelitian para ahli di periode ini terjadi perkembangan sangat cepat pada sel-sel otak dan pertumbuhan serabut saraf berikut cabang saraf.
 
Perkembangan otak di masa tersebut pun hampir sempurna yang mencapai 80 persen, sehingga akan menentukan kualitas manusia di masa depan.
 
"Sedangkan sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam seribu HPK seperti tercukupinya asupan gizi mulai ASI eksklusif hingga makanan tambahan, stimulasi untuk merangsang perkembangan, pola pengasuhan, hingga perawatan kesehatan pada anak," katanya.
 
Maslianawati juga mengimbau para orang tua untuk membawa anaknya ke posyandu di desa masing-masing sesuai jadwal, karena datang ke posyandu bukan hanya untuk mendapatkan vitamin dan imunisasi, tetapi juga agar para orang tua mengetahui hasil tumbuh kembang anak.
 
"Tiga hari lalu Kabupaten Kukar juga menjadi tuan rumah seremoni percepatan intervensi penurunan stunting se-Provinsi Kaltim secara hybrid. Kegiatan secara langsung digelar di Posyandu Kemuning, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, sedangkan secara daring diikuti posyandu se-Kaltim. Melalui ini diharapkan ke depan Kaltim bebas dari stunting," katanya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024