Samarinda (ANTARA Kaltim) - Defisitnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim 2014 dan sumber pendatapan di 2015 membuat seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah harus mengkaji ulang sejumlah program sebagai dampak dari pengurangan pendapatan daerah.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim Kasriyah mengatakan pemerintah dan DPRD Kaltim berpandangan yang sama yakni bagaimana menyelesaikan sejumlah pembangunan proyek tahun jamak agar tidak mangkrak dan mubazir.

“Komitmen ketika membuat persetujuan pembangunan proyek tahun jamak seperti Bandara Samarinda Baru (BSB) dan jalan tol misalnya, harus dikawal sampai selesai karena jangan sampai kemudian fokus APBD Kaltim di2015 kembali kepada proyek baru yang malah membuat tidak fokus yang berakibat kepada kegagalan,”ucap Kasriyah.

Diakui, Kasriyah dalam pembangunan proyek tahun jamak telah menelan anggaran, waktu serta konsentrasi yang tinggi. Pemerintah pun diminta fokus pada penyelesainnya.

Masyarakat tidak perlu khawatir bahwa dengan terfokusnya anggaran kepada proyek tahun jamak dan yang telah berjalan akan mengurangi anggaran terhadap bidang lainnya seperti infrastruktur sekolah maupun lainnya.

“Kendati memang fokus anggaran terhadap proyek yang telah berjalan, semua pihak tidak perlu khawatir yang berlebihan sebab dalam prinsip dasar perumusan kebijakan anggaran tetap bagaimana efesiensi dan skala prioritas dengan bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat luas,” kata Kasriyah.

Politisi asal PPP itu mengatakan bahwa masyarakat diminta dapat mempercayakan kepada pemerintah dalam melaksanakan pembangunan dengan didampingi oleh dewan dengan segala tupoksinya mulai dari anggaran, pengawasan dan legislasi. ”Jika ada suara miring terkait dengan hal itu maka masyarakat harus lebih bijak menyikapinya,” tegas Kasriyah.(Humas DPRD Kaltim/adv/bar/dhi/met)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014