Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda, Kalimantan Timur mengerahkan 811 personel untuk pengamanan pemungutan suara pemilu Presiden 9 Juli 2014.

"Dua pertiga kekuatan atau sekitar 811 personil akan kami kerahkan untuk pengamanan baik sebelum maupun setelah pemungutan suara pemilu Presiden 9 Juli 2014. Namun itu masih bisa berubah, tergantung situasi dan kondisi di lapangan," ungkap Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Pilisi (Kombespol) Anthonius Wisnu Sutirta, di Samarinda, Kamis.

Ia mengatakan, selain personel Polresta Samarinda sendiri, pengamanan proses pemilu Presiden juga akan dibantu personel dari Polda Kaltim, Brimob, TNI serta sejumlah instasi.

"Pesonel Polda Kaltim sifatnya `standby` atau hanya bersiaga dan jika sewaktu-waktu dibuhtuhkan tinggal dipanggil. Begitu pula dengan personel Brimob Polda Kaltim yang ada di Samarinda Seberang, tetap disiagakan. Perseonal TNI dan sejumlah instansi lain juga turut membantu pelaksanaan proses pengamanan pemilu Presiden tersebut," kata Anthonius Wisnu Sutirta.

Penempatan personel, kata dia, disesuaikan dengan kondisi kerawanan serta jarak setiap tempat pemungutan suara (TPS).

"Bisa saja, di satu TPS disiagakan satu personel kepolisian, dua anggota perlindungan mayarakat (linmas). Namun, itu tergantung kondisi dan jarak TPS tersebut. Semakin jauh TPS itu dari wilayah kota, maka perkuatan personel akan lebih ditingkatkan," kata Anthonius Wisnu Sutirta.

Secara umum, kondisi kamtibmas di Kota Samarinda, kata dia, tetap aman dan kondusif.

"Sejauh ini, situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif dan kami belum melihat adanya potensi gangguan. Namun, kami tetap melakukan berbagai antisipasi jika ada ancaman yang dapat mengganggu pelaksanaan pemilu presiden di Samarinda," ujarnya.

Mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas menjelang dan setelah pemungutan suara pemilu presiden Polresta Samarinda akan melaksanakan simulasi pengamanan kota yang akan digelar pada Jumat (4/7). (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014