Radio Republik Indonesia (RRI), sebagai lembaga penyiaran publik dan mengudara sejak 11 September 1945, memiliki komitmen tinggi menyuarakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), bahkan hingga kegiatan kenegaraan mendatang, maupun aktivitas lain di IKN. 
 
"Komitmen ini dibuktikan dengan telah adanya Studio RRI di IKN dan pertama kali mengudara di IKN pada 17 Januari 2024, bahkan saat itu diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo," kata Anggota Dewan Pengawas RRI Enderiman Butar Butar saat buka puasa bersama di Samarinda, Jumat. 
 
Sejak siaran perdana di IKN dengan frekuensi FM 98,3 MHz tersebut lanjutnya, hingga kini RRI masih konsisten menyuarakan berbagai realita di lapangan, hal ini sesuai dengan motto RRI yakni "Sekali di Udara Tetap di Udara". 
 
Saat ini pun RRI menempatkan sejumlah reporter dan penyiar di IKN. Setiap hari mereka memberikan informasi dari berbagai narasumber berbeda, mulai dari pejabat Otorita IKN, mandor proyek, pekerja proyek, pejabat di lingkungan kecamatan, desa, lurah, hingga masyarakat sekitar IKN. 
 
Informasi yang disajikan pun variatif dan merupakan fakta di lapangan, seperti berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Otorita IKN, perkembangan pembangunan IKN dari hari ke hari, berbagai kegiatan warga Nusantara, hingga aktivitas warga Nusantara dan sekitarnya. 
 
Untuk reporternya, didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia dan mereka bertugas bergantian tiap dua atau tiga bulan sekali. Sedangkan yang bertugas saat ini ada yang dari RRI Sorong, Ende, Palu, Jakarta, dan RRI Samarinda. Setelah ini akan diganti lagi, mungkin dari RRI Semarang, Medan, dan lainnya. 
 
Sepulang penugasan di IKN nanti, katanya lagi, mereka akan balik ke daerah masing-masing, sehingga mereka akan bercerita ke teman-teman dan keluarga, bahkan ke pendengar RRI di daerah asal. 
Anggota Dewan Pengawas RRI Enderiman Butar Butar (Antara Kaltim/ HO RRI)
 
"Reporter dari RRI Ende misalnya, sepulang dari sini, mereka akan bercerita di sana tentang bagaimana keseriusan pemerintah dalam membangun ibu kota baru di Kalimantan, cerita tentang Otorita IKN yang melakukan penataan, proses pembangunan, hingga kondisi masyarakat setempat, karena mereka telah melihat langsung kehidupan di sini," katanya. 
 
Ia juga mengatakan bahwa RRI yang didirikan 78 tahun lalu dan tetap konsisten menyuarakan rakyat serta kepentingan negara, merupakan sejarah yang diukir para senior tempo dulu, meski saat itu masih ada agresi setelah Indonesia sudah mengikrarkan kemerdekaan. 
 
"RRI didirikan para sesepuh, para senior, 22 hari setelah Indonesia Merdeka. Ini merupakan sejarah yang tentu tidak bisa kita lupakan. Saat ini dengan adanya IKN, RRI kembali mengukir sejarah, yakni merupakan media yang pertama memiliki studio di IKN dan mengudara perdana pada 17 Januari 2024," tutur Enderiman. 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024