Wakil Menteri Luar Negeri Inggris (The United Kingdom's Second Permanent Under Secretary at the Foreign, Commonwealth & Development Office/FCDO) Nick Dyer berkunjung ke Provinsi Kalimantan Timur untuk mengkaji keberhasilan Kalimantan Timur dalam pengurangan emisi karbon.
"Secara internasional Kaltim dinilai berhasil dalam pengurangan karbon melalui program kemitraan dengan Bank Dunia yakni Forest Carbon Partnership Facility - Carbon Fund (FCPF-CF),"kata Sri Wahyuni usai menerima kunjungan Nick Dyer di VIP Room Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Jumat.
Sri Wahyuni menjelaskan melalui program kemitraan tersebut Pemprov Kaltim telah menerima dana kompensasi dari Word Bank atau Bank Dunia senilai Rp260 Miliar.
Kepentingan Wamenlu Inggris di Kaltim, kata Sri Wahyuni karena Inggris termasuk salah satu donatur bersama World Bank memberikan dana melalui program kemitraan tersebut.
Baca juga: Pj Gubernur Kaltim proyeksikan BUMD SKS kelola dana karbon
"Pihak Wakil Menteri Inggris menanyakan apa yang dibutuhkan Kaltim untuk menunjang keberhasilan pengurangan emisi karbon," ungkap Sekda Sri.
Dalam hal keberhasilan penurunan emisi karbon, sambungnya, Kaltim membutuhkan pendampingan dalam pengembangan Blue Carbon karena Kaltim punya potensinya,
Dalam penjelasannya, Sri Wahyuni juga mengungkapkan pengelolaan lahan mangrove sebagai sumber untuk pengurangan emisi karbon diluar lahan hutan.
"Energi terbarukan yang nanti akan ada pembahasan lebih lanjut oleh tim Inggris untuk membantu Kaltim," jelasnya.
Sekda Sri menambahkan Nick Dyer saat di Kaltim terlebih dulu mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca juga: Tokoh Adat minta Pemprov Kaltim bayar dana Insentif karbon ke masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Secara internasional Kaltim dinilai berhasil dalam pengurangan karbon melalui program kemitraan dengan Bank Dunia yakni Forest Carbon Partnership Facility - Carbon Fund (FCPF-CF),"kata Sri Wahyuni usai menerima kunjungan Nick Dyer di VIP Room Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Jumat.
Sri Wahyuni menjelaskan melalui program kemitraan tersebut Pemprov Kaltim telah menerima dana kompensasi dari Word Bank atau Bank Dunia senilai Rp260 Miliar.
Kepentingan Wamenlu Inggris di Kaltim, kata Sri Wahyuni karena Inggris termasuk salah satu donatur bersama World Bank memberikan dana melalui program kemitraan tersebut.
Baca juga: Pj Gubernur Kaltim proyeksikan BUMD SKS kelola dana karbon
"Pihak Wakil Menteri Inggris menanyakan apa yang dibutuhkan Kaltim untuk menunjang keberhasilan pengurangan emisi karbon," ungkap Sekda Sri.
Dalam hal keberhasilan penurunan emisi karbon, sambungnya, Kaltim membutuhkan pendampingan dalam pengembangan Blue Carbon karena Kaltim punya potensinya,
Dalam penjelasannya, Sri Wahyuni juga mengungkapkan pengelolaan lahan mangrove sebagai sumber untuk pengurangan emisi karbon diluar lahan hutan.
"Energi terbarukan yang nanti akan ada pembahasan lebih lanjut oleh tim Inggris untuk membantu Kaltim," jelasnya.
Sekda Sri menambahkan Nick Dyer saat di Kaltim terlebih dulu mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca juga: Tokoh Adat minta Pemprov Kaltim bayar dana Insentif karbon ke masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024