Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor telah menyerahkan hasil sensus data Desa dan Kelurahan Presisi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kaltim dan BPD Kaltimtara (Bankaltimtara).
Pada penyerahan data itu di Balikpapan, Jumat, Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik mengungkapkan sensus Data Desa Presisi sebagai salah satu program digagas Pemprov Kaltim yang didukung Bankaltimtara.
Hasilnya lanjut Akmal, sudah diserahkan kepada 40 desa dan kelurahan. Artinya, data meliputi seluruh desa dan kelurahan di Penajam Paser Utara (PPU).
“Ini pertama di Indonesia yang datanya lengkap. Dan akan memudahkan kita untuk mengeksekusi kebijakan,” kata Akmal Malik usai penyerahan.
Lebih penting menurut Akmal, data presisi menjadi instrumen untuk membandingkan program pusat masuk ke daerah, bahkan lebih efisien, karena Pemerintah bisa menentukan titik yang akan diintervensi.
“Kuncinya adalah data harus presisi,” tegasnya.
Menurut dia, dengan data presisi itu maka bisa dilakukan intervensi secara tepat dan hal itulah yang diinginkan Presiden.
“Data dari pusat seringkali itu tidak tepat, sehingga dikeluhkan banyak desa,” akunya.
Selanjutnya di tahun 2024, Akmal menggagas Data Desa Presisi untuk 70 desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sehingga dua kabupaten (PPU dan Kukar) merupakan kontribusi Kaltim terhadap akselerasi ke IKN (Ibu Kota Nusantara).
“Kita fokus ke daerah-daerah penyangga IKN agar kita bisa memetakan bagaimana kita mengintervensi IKN,” jelasnya.
Pada acara itu juga diserahterimakan dokumen peta administrasi dan buku monografi Kabupaten Penajam Paser Utara secara simbolis.
Hadir Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Rektor IPB University Profesor Arif Satria, Dirut Bank Kaltimtara Muhammad Yamin, jajaran perangkat daerah kabupaten Penajam Paser Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
Pada penyerahan data itu di Balikpapan, Jumat, Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik mengungkapkan sensus Data Desa Presisi sebagai salah satu program digagas Pemprov Kaltim yang didukung Bankaltimtara.
Hasilnya lanjut Akmal, sudah diserahkan kepada 40 desa dan kelurahan. Artinya, data meliputi seluruh desa dan kelurahan di Penajam Paser Utara (PPU).
“Ini pertama di Indonesia yang datanya lengkap. Dan akan memudahkan kita untuk mengeksekusi kebijakan,” kata Akmal Malik usai penyerahan.
Lebih penting menurut Akmal, data presisi menjadi instrumen untuk membandingkan program pusat masuk ke daerah, bahkan lebih efisien, karena Pemerintah bisa menentukan titik yang akan diintervensi.
“Kuncinya adalah data harus presisi,” tegasnya.
Menurut dia, dengan data presisi itu maka bisa dilakukan intervensi secara tepat dan hal itulah yang diinginkan Presiden.
“Data dari pusat seringkali itu tidak tepat, sehingga dikeluhkan banyak desa,” akunya.
Selanjutnya di tahun 2024, Akmal menggagas Data Desa Presisi untuk 70 desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sehingga dua kabupaten (PPU dan Kukar) merupakan kontribusi Kaltim terhadap akselerasi ke IKN (Ibu Kota Nusantara).
“Kita fokus ke daerah-daerah penyangga IKN agar kita bisa memetakan bagaimana kita mengintervensi IKN,” jelasnya.
Pada acara itu juga diserahterimakan dokumen peta administrasi dan buku monografi Kabupaten Penajam Paser Utara secara simbolis.
Hadir Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Rektor IPB University Profesor Arif Satria, Dirut Bank Kaltimtara Muhammad Yamin, jajaran perangkat daerah kabupaten Penajam Paser Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024