Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada aksi damai stop pada kekerasan terhadap perempuan dan anak di Stadion Madya Sempaja, pekan lalu, memberi apresiasi terhadap pertumbuhan ekonomi Samarinda.

"Jokowi mengaku takjub dengan berkembang pesatnya pusat industri maupun perbankan yang telah menggeliat di Kota Samarinda sebagai indikator pendukung pertumbuhan ekonomi di daerah ini," kata Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail di Samarinda, Selasa, saat bercerita kembali tentang kunjungan Jakowi.

Calon presiden yang diusung PDIP itu berkunjung ke Kota Samarinda selama dua hari 24-25 Mei 2014 dan sempat mengunjungi pasar tadisional terbesar di daerah itu yakni Pasar Segeiri serta Mal Lembuswana.

Jokowi lanjut Nusyirwan Ismail mengatakan, secara kasat mata, tingkat ekonomi warga Samarinda sudah membaik seiring jumlah penduduk yang lebih banyak ketimbang Kota Solo yang pernah ia pimpin .

"Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat itu menurut Jokowi sangat wajar akibat pertumbuhan ekonomi yang tinggi sehingga bisnis properti juga mengalami peningkatan, dengan pembukaan pemukiman baru di wilayah Samarinda yang mulai berjalan ke arah pinggiran kota," ungkap Nusyirwan Ismail.

Kepada Gubernur DKI Jakarta itu, Nusyirwan mengaku menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi itu sebagai bukti kesiapan Kota Samarinda mewujudkan perluasan pembangunan koridor ekonomi untuk masuk dalam program nasional yakni Masterplan Ekonomi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Sehingga dampak dari geliat pertumbuhan ekonomi tadi saat ini semakin dirasakan masyarakat, seperti perkembangan kota sekarang yang oleh pemerintah mulai mengarah ke wilayah pinggiran seperti Palaran," ujarnya.

Tujuannya, untuk menciptakan peluang ekonomi yang bisa merata di seluruh kota tanpa terkecuali.

"Pertumbuhan ekonomi yang baik tentunya ini tidak terlepas dukungan dari suasana kondusifnya Kota Samarinda. Kalau tidak aman, bagaimana mau berjualan di pasar, menjalankan bisnis di kota jasa, karena Samarinda tidak bisa hanya bertumpu pada sumber daya alam (SDA)," ungkap Nusyirwan Ismail.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014