Pasar tradisional Klandasan yang terletak di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota kini bisa menerima pembayaran non tunai pasca revitalisasi.
“Kami bekerjasama dengan Bank Kaltimtara, secara daring nanti pembayaran menggunakan barcode yang disediakan oleh Bank Kaltim,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar usai coffe morning di Balai Kota Balikpapan, Senin (5/2).
Ia mengatakan pembayaran non tunai di pasar tradisional khusus di Pasar Klandasan yang baru dilakukan revitalisasi secara fisik dan pembangunannya telah rampung akhir tahun lalu sesuai dengan target perencanaan.
“Pembangunan sudah selesai 100 persen, tinggal penyelesaian atau penataan di bagian dalamnya saja,” tuturnya.
Menurutnya untuk konsep pembangunan pasar Klandasan, tentu masih sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) yang telah disepakati dari Pemerintah Kota Balikpapan dengan para pedagang.
Dikemukakannya pasca revitalisasi, pasar rakyat yang dikelola Pemerintah Kota Balikpapan masih sama seperti sebelumnya, yakni memiliki 102 kios di Blok A dan 165 kios di Blok B. Jumlah tersebut sesuai dengan data jumlah pedagang yang ada sebelum dilakukan revitalisasi.
Lanjutnya, hanya saja, pasar tersebut menggabungkan antara pasar kering dan basah menjadi satu lokasi dengan area yang berbeda. Hal itu dilakukan untuk memudahkan warga konsumen yang akan berbelanja, tidak ada lagi pembatas antara pasar kering dan basah.
"Pasar kering akan menawarkan penjualan sayuran dan produk lainnya, sedangkan pasar basah akan menjadi pusat penjualan ikan, ayam dan produk lainnya," ucapnya.
Haemusri Umar menjelaskan, pembangunan pasar untuk blok A menelan anggaran Rp3,8 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Balikpapan tahun 2023, sedangkan untuk blok B menggunakan Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Provinsi Kaltim.
“Rencananya pasar ini akan diresmikan pada 8 Februari 2024 bersamaan dengan hari jadi Kota Balikpapan yang ke 127,“ kata dia.
Haemusri Umar menambahkan pasar tradisional Klandasan merupakan pasar tertua di Kota Balikpapan memiliki dua bangunan, setelah nantinya diresmikan. Pemerintah Kota Balikpapan juga berencana melakukan revitalisasi bangunan di sebelahnya.
“Revitalisasi bangunan yang ada di sebelahnya akan kami usulkan lagi di tahun yang akan datang,” ujarnya. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
“Kami bekerjasama dengan Bank Kaltimtara, secara daring nanti pembayaran menggunakan barcode yang disediakan oleh Bank Kaltim,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar usai coffe morning di Balai Kota Balikpapan, Senin (5/2).
Ia mengatakan pembayaran non tunai di pasar tradisional khusus di Pasar Klandasan yang baru dilakukan revitalisasi secara fisik dan pembangunannya telah rampung akhir tahun lalu sesuai dengan target perencanaan.
“Pembangunan sudah selesai 100 persen, tinggal penyelesaian atau penataan di bagian dalamnya saja,” tuturnya.
Menurutnya untuk konsep pembangunan pasar Klandasan, tentu masih sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) yang telah disepakati dari Pemerintah Kota Balikpapan dengan para pedagang.
Dikemukakannya pasca revitalisasi, pasar rakyat yang dikelola Pemerintah Kota Balikpapan masih sama seperti sebelumnya, yakni memiliki 102 kios di Blok A dan 165 kios di Blok B. Jumlah tersebut sesuai dengan data jumlah pedagang yang ada sebelum dilakukan revitalisasi.
Lanjutnya, hanya saja, pasar tersebut menggabungkan antara pasar kering dan basah menjadi satu lokasi dengan area yang berbeda. Hal itu dilakukan untuk memudahkan warga konsumen yang akan berbelanja, tidak ada lagi pembatas antara pasar kering dan basah.
"Pasar kering akan menawarkan penjualan sayuran dan produk lainnya, sedangkan pasar basah akan menjadi pusat penjualan ikan, ayam dan produk lainnya," ucapnya.
Haemusri Umar menjelaskan, pembangunan pasar untuk blok A menelan anggaran Rp3,8 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Balikpapan tahun 2023, sedangkan untuk blok B menggunakan Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Provinsi Kaltim.
“Rencananya pasar ini akan diresmikan pada 8 Februari 2024 bersamaan dengan hari jadi Kota Balikpapan yang ke 127,“ kata dia.
Haemusri Umar menambahkan pasar tradisional Klandasan merupakan pasar tertua di Kota Balikpapan memiliki dua bangunan, setelah nantinya diresmikan. Pemerintah Kota Balikpapan juga berencana melakukan revitalisasi bangunan di sebelahnya.
“Revitalisasi bangunan yang ada di sebelahnya akan kami usulkan lagi di tahun yang akan datang,” ujarnya. (Adv)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024