Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Edi Damansyah memberikan bingkisan dan tali asih kepada para veteran dan janda veteran, dalam peringatan Peristiwa Merah Putih di Kecamatan Sangasanga pada 27 Januari 1947 silam.

“Kami berharap bingkisan ini bisa sedikit membantu, khususnya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari para veteran dan janda veteran dalam perjuangan merebut Merah Putih di Sangasanga 77 tahun lalu,” kata Edi Damansyah di Sangasanga, Kalimantan Timur, Jumat.

Saat menyerahkan bingkisan dalam rangkaian memperingati perjuangan Merah Putih Sangasanga, Edi menyempatkan diri berdialog dengan para veteran dan janda veteran, salah satu hal yang ditanyakan adalah mengenai kondisi kesehatan mereka.

Ia pun menyempatkan diri bersilaturahmi di salah satu rumah janda veteran yang berada dekat Taman Makam Pahlawan (TMP) Wadah Batuah, Kecamatan Sangasanga sambil memberikan tali asih.

Sementara Darimin, salah seorang veteran Pejuang Sangasanga, mengucapkan terima kasih atas pemberian bingkisan dan tali asih tersebut oleh Bupati Kukar karena sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Saya berharap bantuan ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi ke depan karena hal ini sangat membantu kami. Saya juga senang karena pak bupati mau masuk perkampungan mengunjungi veteran,” kata Darimin.

Hadir mendampingi Bupati Kukar dalam kegiatan ini antara lain Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kukar Sunggono, Kepala Dinas Sosial Kukar Hamly, dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sangasanga.

Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga berawal ketika tentara Belanda (NICA) pada 1945 menguasai Sangasanga. Kawasan ini menjadi incaran Belanda karena kaya sumber daya alam, khususnya minyak bumi.

Namun hal ini membuat rakyat Sangasanga bersikeras mengusir Belanda, sehingga mereka melakukan perlawanan. Para pejuang Sangasanga mengadakan rapat dan tercetuslah rencana merebut gudang senjata Belanda dengan cara mengalihkan perhatian penjajah kepada berbagai keramaian, salah satunya kesenian daerah pada 26 Januari 1947.

Di tengah keramaian itu, para pejuang membagikan senjata dan amunisi untuk merebut kekuasaan pada pukul 03.00 Wita dini hari 27 Januari 1947.

Perjuangan pun berhasil, sehingga pada pukul 09.00 Wita, Sangasanga berhasil dikuasai pejuang, ditandai dengan diturunkannya bendera Belanda di Sangasanga Muara oleh La Hasan yang diganti dengan Bendera Merah Putih.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : M.Ghofar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024