Sebanyak 14 rumah mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah yang terjadi di RT 37 Jalan Purnawirawan 9 dan 8, Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Rabu (3/1). Pergerakan tanah itu diduga akibat hujan yang mengguyur Kota Balikpapan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir. 

"Kejadian pada malam hari sekitar pukul 24.00 Wita dan kami menerima laporan sekitar pukul 9.38 Wita," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Usman Ali.

Ia mengatakan setelah mendapat informasi tim dari BPBD dan instansi terkait lainnya langsung bergerak menuju lokasi untuk mengantisipasi hal terburuk, di lokasi nampak telah dipasang garis polisi.

Sementara itu, kata Ketua RT 37, Andi Firmansyah menambahkan Tanah bergerak itu terjadi di dua blok, tepatnya di blok 8 atau Jalan Purnawirawan 8 dan blok atau Jalan Purnawirawan 9.

"Tapi kerusakan terparah dan terbanyak dialami rumah yang berlokasi di Jalan Purnawirawan 9," tuturnya.

Andi menyebut kejadian itu sekitar pukul 00.00 Wita yang merupakan kondisi terparah dari pergerakan tanah, kemudian dirinya melakukan evakuasi warga ke lokasi aman untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. 

Sementara itu, Maria salah seorang warga yang rumahnya terdampak mengatakan pergerakan tanah ini sudah terjadi sejak 29 Desember 2023.

"Waktu itu rumah saya sudah mulai retak," kata Maria salah seorang warga sekitar dilokasi kejadian.

Lanjutnya, tak hanya mengalami keretakan, sejumlah barang miliknya pun sudah mulai berjatuhan sejak tanggal 29 tersebut.  Akhirnya dirinya memilih mengungsi di tempat kerabatnya.

Hal senada juga disampaikan  Hopmi yang rumahnya tepat berada di jalur yang ambles mengaku sudah mulai merasakan tanda-tanda pergeseran tanah sejak 22 Desember namun masih dalam sekala kecil.

Dari pantauan Antara, pergeseran tanah itu juga membuat akses warga ambles kurang lebih 50 centimeter. Di sekitar jalur yang ambles itu terlihat dipasang garis polisi, di dalam garis polisi itu terapat 8 rumah warga.

Hopmi menuturkan, kondisi di rumahnya mulai semakin parah ketika memasuki tanggal 26 Desember lalu, di tanggal itu pula akses jalan mulai sedikit demi sedikit mengalami keretakan.

"Dan hari ini tadi puncaknya, bahkan sampe ke rumah yang ada di belakang yang ada di gang sebelah," tuturnya.

Sementara di gang Purnawirawan 8 terlihat ada terdapat sejumlah rumah yang terdampak, jarak dari gang Purnawirawan 9 ke gang Purnawirawan 8 kurang lebih 10 meter. Di Gang Purnawirawan 8 nampak ada satu rumah yang mengalami rusak parah.

Lurah Graha Indah, Satrio mengatakan pasca kejadian ini dari Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Sosial Kota Balikpapan membangun tempat pengungsian sementara tak jauh dari lokasi kejadian. Terlihat tenda pengungsian itu di bangun di tanah kosong yang jaraknya hanya 100 meter dari lokasi kejadian.

"Kami lakukan evakuasi dan kami himbau buat mereka yang tinggal di wilayah yang telah diberikan garis polisi agar mengungsi, takutnya aja terjadi pergerakan tanah susulan," imbau Satrio.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, hanya terdapat kerugian material yang nantinya akan dilakukan inventarisir.
Salah satu rumah warga yang mengalami keretakan akibat pergerakan tanah di Balikpapan. (Antaranews Kaltim-Januar)

Selain pergerakan tanah, hujan lebat yang melanda Kota Balikpapan beberapa waktu terakhir juga mengakibatkan banjir di dua titik. Dari pantauan Antara banjir itu terjadi di perumahan Griya Permata Asri Balikpapan Selatan, dan Kilometer 17 Balikpapan Utara.

Terpisah, Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan Diyan Novrida menerangkan hujan yang terjadi di Balikpapan beberapa hari terakhir ini dipicu  adanya pola angin konvergensi yang memicu pertumbuhan awan-awan konvektif.

"Dan saat ini memang sudah masuk musim hujan," jelasnya.

Dia menambahkan untuk puncak musim hujan diperkirakan terjadi sekitar bulan Januari sampai dengan Februari, maka dia mengimbau agar selalu waspada akan terjadinya bencana alam.
 

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024