Amerika Serikat, Minggu (31/12), mengatakan bahwa mereka melepaskan tembakan ke arah kapal Houthi untuk "membela diri", menyebabkan tiga dari empat kapal kecil tenggelam dan menewaskan awaknya.

"Pada 31 Desember pukul 6.30 pagi (waktu Sanaa) kapal kontainer MAERSK HANGZHOU mengeluarkan panggilan darurat kedua dalam waktu kurang dari 24 jam, melaporkan diserang oleh empat perahu kecil Houthi yang didukung oleh Iran."

"Perahu kecil tersebut, yang berasal dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman, menembakkan senjata ke MAERSK HANGZHOU, berada dalam jarak 20 meter dari kapal, dan berusaha naik ke kapal," kata Komando Pusat AS (CENTCOM) di platform X.

Sebuah tim keamanan yang berada di MAERSK HANGZHOU terlibat dalam tembakan dan sebagai tanggapan atas panggilan darurat, helikopter AS dari USS EISENHOWER (CVN 69) dan GRAVELY (DDG 107) juga dikerahkan.

Setelah diperingatkan secara lisan, orang-orang di perahu kecil tersebut melakukan tembakan ke helikopter AS dengan senjata awak kapal dan senjata kecil.

"Helikopter Angkatan Laut AS membalas tembakan untuk membela diri, dan menenggelamkan tiga dari empat perahu kecil tersebut, dan menewaskan awaknya. Perahu keempat meninggalkan daerah itu," tambahnya.

Tidak ada luka atau kerusakan yang dilaporkan atas personel dan peralatan AS.

AS pada Sabtu (30/12) mengatakan bahwa mereka menembak jatuh dua rudal balistik anti-kapal di Laut Merah sebagai tanggapan atas serangan Houthi pada sebuah kapal dagang.

“Hari ini sekitar pukul 20.30 (waktu Sanaa), kapal kontainer MAERSK HANGZHOU melaporkan bahwa mereka terkena rudal saat transit di Laut Merah Selatan."

“Kapal kontainer berbendera Singapura yang dimiliki/dioperasikan Denmark meminta bantuan, dan USS GRAVELY (DDG 107) dan USS LABOON (DDG 58) telah merespons kapal tersebut,” tulis Komando Pusat AS (CENTCOM) di platform X.

Kapal tersebut dilaporkan layak berlayar dan tidak ada laporan korban cedera, katanya, seraya menambahkan: "Ini adalah serangan ilegal ke-23 yang dilakukan Houthi terhadap pelayaran internasional sejak 19 November."

Pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran telah secara signifikan meningkatkan keterlibatan mereka dalam konflik saat ini di Jalur Gaza dengan menargetkan kapal-kapal di Laut Merah bagian selatan.

Kelompok tersebut telah memperingatkan bahwa mereka akan menyerang semua kapal yang menuju Israel. Dikatakan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk mendukung warga Palestina yang menghadapi “agresi dan pengepungan” Israel di Gaza.

Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin baru-baru ini mengumumkan pembentukan misi multinasional -- Operation Prosperity Guardian -- untuk melawan serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah.
 

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024