Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim sedang mengembangkan lima komoditas perkebunan unggulan dalam kaitan inventarisasi plasma nutfah (sumberdaya genetik) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas tanaman dan produktivitasnya.

"Lima komoditas unggulan yang telah dan sedang dikembangkan itu adalah kelapa sawit, karet, kelapa dalam, kakao, dan perkebunan lada," ujar Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Hj Etnawati Usman.

Saat ini, katanya, luas tanaman perkebunan sawit di Kaltim sudah mencapai 1,1 juta hektare (ha), sedangkan produksi tandan buah segar (TBS) pada 2013 mencapai 6,5 juta ton dan produksi minyak sawit mentah atau crude falm oil (CPO) sebanyak 1,4 juta ton.

Ia mengatakan, luas areal tanaman sawit tersebut segera didukung dengan 55 unit pabrik pengolah minyak sawit mentah. Saat ini telah dan sedang dibangun sebanyak 11 unit perusahaan baru, beberapa perusahaan di antaranya sudah mendekati peresmian.

Sedangkan jumlah pabrik CPO di Kaltim yang telah beroperasi hingga kini mencapai 44 perusahaan, apabila 11 pabrik yang saat sedang dibangun itu sudah beroperasi, maka total pabrik CPO di Kaltim akan menjadi 55 unit.

Semua pabrik CPO tersebut, menurut Etnawati, akan memiliki kapasitas sebanyak 2.705 ton TBS per jam, sehingga perkebunan sawit yang ada di Kaltim tidak perlu khawatir menjual hasil perkebunan sawitnya.

Dalam upaya ketersediaan benih unggul dan bermutu, kata dia, maka pihaknya melakukan inventarisasi plasma nutfah komoditi perkebunan sekaligus penetapan kawasan atau blok penghasil tinggi (BPT).

"Plasma nutfah merupakan benih unggul bermutu yang sangat menentukan tingkat produktivitas dan mutu tanaman yang tinggi, terutama ketersediaan komoditi yang mempunyai arti penting bagi ekonomi, social, dan budaya di Kaltim," katanya.

Khusus untuk tanaman lada, telah ditetapkan dua kawasan sebagai BPT, yakni di Desa Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara dan di Desa Sepaku, Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dia mengatakan, kondisi alam Kaltim sangat cocok untuk tanaman lada, bahkan komoditas bumbu dapur tersebut sudah mampu menembus pasar dunia dalam produk hilirnya, sehingga tanaman lada sangat baik untuk dikembangkan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan mereka yang terlibat dalam produk hilir.

Luasan tanaman lada di Kaltim dan Kaltara berdasarkan data pada 2013 mencapai 8.083 ha yang mampu meproduksi sebanyak 10.377 ton lada putih. Dalam perkebunan lada ini melibatkan tenaga kerja sebanyak 9.900 kepala keluarga yang tersebar di 15 kabupaten dan kota.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014