Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), Edi Damansyah meluncurkan empat aplikasi untuk meningkatkan layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit di Tenggarong Seberang, Kamis.
"Saya apresiasi Dinas Kesehatan terhadap empat inovasi ini yakni aplikasi Public Safety Centre 119 (PSC 119), Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (Bhakti Pantas), Ekosistem Data dan Informasi Kesehatan (E-DIK), serta Sistem Informasi Dekat dan Peduli Maternal Kukar (SiDelimaKu)," kata Edi.
Menurutnya, semua aplikasi itu membuat pelayanan kesehatan di masing-masing kategori lebih mudah, lebih cepat, dan efisien bagi publik.
Peluncuran inovasi tersebut ditandai emberian penghargaan bidang kesehatan dan penandatanganan MoU antara Kadis Kesehatan dr Martina Yulianti dengan Ketua PMI Kukar Ismed, terkait pemanfaatan ambulans, di Lantai 3 RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang.
Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, kata dia, mengharuskan semua kalangan melakukan inovasi agar target kinerja yang ditetapkan dapat dicapai lebih cepat dan efisien.
“Salah satu yang dilakukan jajaran RSUD AM Parikesit dengan melakukan inovasi di empat aplikasi sangat tepat sebagai langkah percepatan pelayanan sekaligus untuk efisiensi,” katanya.
Ia berpesan agar inovasi dalam pemanfaatan teknologi informasi ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.
"Tujuan pembangunan kesehatan di Kutai Kartanegara sangat mulia yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tentunya tujuan ini tidak mudah dicapai jika tidak melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak," katanya.
Menurutnya, tujuan pembangunan kesehatan diukur melalui pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dan harus dicapai sesuai target.
"Tentunya indikator bidang kesehatan secara periodik telah diukur dan Alhamdulillah pada tahun ini relatif meningkat dan tercapai. Meskipun ada beberapa indikator yang masih belum memenuhi target, maka hal tersebut perlu dianalisis akar penyebab masalahnya untuk terus dilakukan perbaikan," katanya.
Indikator lain yang juga dapat dinilai adalah dengan adanya sejumlah penghargaan yang telah diterima oleh bidang kesehatan baik oleh Dinas Kesehatan, RSUD, maupun UPTD puskesmas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Saya apresiasi Dinas Kesehatan terhadap empat inovasi ini yakni aplikasi Public Safety Centre 119 (PSC 119), Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (Bhakti Pantas), Ekosistem Data dan Informasi Kesehatan (E-DIK), serta Sistem Informasi Dekat dan Peduli Maternal Kukar (SiDelimaKu)," kata Edi.
Menurutnya, semua aplikasi itu membuat pelayanan kesehatan di masing-masing kategori lebih mudah, lebih cepat, dan efisien bagi publik.
Peluncuran inovasi tersebut ditandai emberian penghargaan bidang kesehatan dan penandatanganan MoU antara Kadis Kesehatan dr Martina Yulianti dengan Ketua PMI Kukar Ismed, terkait pemanfaatan ambulans, di Lantai 3 RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang.
Globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, kata dia, mengharuskan semua kalangan melakukan inovasi agar target kinerja yang ditetapkan dapat dicapai lebih cepat dan efisien.
“Salah satu yang dilakukan jajaran RSUD AM Parikesit dengan melakukan inovasi di empat aplikasi sangat tepat sebagai langkah percepatan pelayanan sekaligus untuk efisiensi,” katanya.
Ia berpesan agar inovasi dalam pemanfaatan teknologi informasi ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.
"Tujuan pembangunan kesehatan di Kutai Kartanegara sangat mulia yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tentunya tujuan ini tidak mudah dicapai jika tidak melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak," katanya.
Menurutnya, tujuan pembangunan kesehatan diukur melalui pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dan harus dicapai sesuai target.
"Tentunya indikator bidang kesehatan secara periodik telah diukur dan Alhamdulillah pada tahun ini relatif meningkat dan tercapai. Meskipun ada beberapa indikator yang masih belum memenuhi target, maka hal tersebut perlu dianalisis akar penyebab masalahnya untuk terus dilakukan perbaikan," katanya.
Indikator lain yang juga dapat dinilai adalah dengan adanya sejumlah penghargaan yang telah diterima oleh bidang kesehatan baik oleh Dinas Kesehatan, RSUD, maupun UPTD puskesmas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023