Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar kemah penulisan cerita pendek (cerpen) dengan menggunakan bahasa daerah Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara).
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kaltim Halimi Hadibrata mengatakan kegiatan penulisan cerpen tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan revitalisasi bahasa daerah yang telah dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota di Kaltim dan Kaltara.
"Kegiatan ini bertujuan melatih para siswa khususnya siswa SMP yang menjadi peserta agar lebih intensif dalam menulis cerita pendek berbahasa daerah," kata Halimi di Samarinda, Rabu.
Melalui kegiatan ini, kata dia, para tunas bahasa daerah bersama-sama dapat berproses menulis cerpen sehingga menjadi lebih terlatih dan produktif dalam berkarya.
Selain itu, kemah cerpen berbahasa daerah ini juga dalam rangka pemilihan generasi muda untuk mengikuti kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat nasional.
Baca juga: Bahasa Indonesia diusulkan masuk PBB
"Naskah cerpen terbaik tiap bahasa direncanakan akan diterbitkan dalam antologi cerpen berbahasa daerah oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.," kata Halimi.
Ia menegaskan upaya revitalisasi bahasa daerah dilakukan melalui pewarisan berbagai ragam, salah satunya ragam tulis, yaitu melalui penulisan cerita pendek berbahasa daerah.
"Melalui kegiatan ini generasi muda dapat menjaga kelangsungan hidup bahasa daerah dengan cara menyenangkan dan menciptakan ruang kreativitas untuk mempertahankan bahasa daerah agar tidak terancam punah, " ujarnya.
Adapun peserta berasal dari Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Bulungan, dan Kota Tarakan yang berjumlah 27 siswa SMP, serta 9 guru pendamping.
Para peserta akan menuliskan cerpen menggunakan empat bahasa daerah terdiri atas Bahasa Paser, Bahasa Melayu Kutai, Bahasa Kenyah, dan Bahasa Bulungan. Narasumber pada kegiatan ini adalah Endry Sulistyo dari Komunitas TerAksara Samarinda.
Dalam kegiatan tersebut terpilih naskah cerpen terbaik Mutiara Sari dari SMP Negeri 1 Tanah Grogot (cerpen berbahasa Paser), Fauziyyah Husna dari SMP Negeri 1 Teggarong (cerpen berbahasa Melayu Kutai), Ocnel Pernandes dari SMP Negeri 8 Loa Kulu (cerpen berbahasa Kenyah), dan Annisa Namira Maulidya dari SMP Negeri 7 Tarakan (cerpen berbahasa Bulungan).
Baca juga: Kantor Bahasa Kaltim Revitalisasi Bahasa Daerah Kenyah di Mahulu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kaltim Halimi Hadibrata mengatakan kegiatan penulisan cerpen tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan revitalisasi bahasa daerah yang telah dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota di Kaltim dan Kaltara.
"Kegiatan ini bertujuan melatih para siswa khususnya siswa SMP yang menjadi peserta agar lebih intensif dalam menulis cerita pendek berbahasa daerah," kata Halimi di Samarinda, Rabu.
Melalui kegiatan ini, kata dia, para tunas bahasa daerah bersama-sama dapat berproses menulis cerpen sehingga menjadi lebih terlatih dan produktif dalam berkarya.
Selain itu, kemah cerpen berbahasa daerah ini juga dalam rangka pemilihan generasi muda untuk mengikuti kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat nasional.
Baca juga: Bahasa Indonesia diusulkan masuk PBB
"Naskah cerpen terbaik tiap bahasa direncanakan akan diterbitkan dalam antologi cerpen berbahasa daerah oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.," kata Halimi.
Ia menegaskan upaya revitalisasi bahasa daerah dilakukan melalui pewarisan berbagai ragam, salah satunya ragam tulis, yaitu melalui penulisan cerita pendek berbahasa daerah.
"Melalui kegiatan ini generasi muda dapat menjaga kelangsungan hidup bahasa daerah dengan cara menyenangkan dan menciptakan ruang kreativitas untuk mempertahankan bahasa daerah agar tidak terancam punah, " ujarnya.
Adapun peserta berasal dari Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Bulungan, dan Kota Tarakan yang berjumlah 27 siswa SMP, serta 9 guru pendamping.
Para peserta akan menuliskan cerpen menggunakan empat bahasa daerah terdiri atas Bahasa Paser, Bahasa Melayu Kutai, Bahasa Kenyah, dan Bahasa Bulungan. Narasumber pada kegiatan ini adalah Endry Sulistyo dari Komunitas TerAksara Samarinda.
Dalam kegiatan tersebut terpilih naskah cerpen terbaik Mutiara Sari dari SMP Negeri 1 Tanah Grogot (cerpen berbahasa Paser), Fauziyyah Husna dari SMP Negeri 1 Teggarong (cerpen berbahasa Melayu Kutai), Ocnel Pernandes dari SMP Negeri 8 Loa Kulu (cerpen berbahasa Kenyah), dan Annisa Namira Maulidya dari SMP Negeri 7 Tarakan (cerpen berbahasa Bulungan).
Baca juga: Kantor Bahasa Kaltim Revitalisasi Bahasa Daerah Kenyah di Mahulu
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023