Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Provinsi Kalimantan Timur memiliki 22 unit pelabuhan baik laut maupun sungai yang tersebar di 14 kabupaten/kota dengan rincian 15 unit pelabuhan laut dan tujuh unit pelabuhan angkutan sungai, danau, dan pelabuhan penyeberangan.

"Untuk pelabuhan laut meliputi Bunyu, Sungai Nyamuk, Tanjung Selor, Suaren Jetty, Kuala Semboja, Tarakan, Talisayan, Santan, Loak Tuan, Semayang, Nunukan, Tanjung Redeb, Sangkulirang, Samarinda, dan Tana Grogot," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, Zairin Zain di Samarinda, Sabtu.

Sedangkan pelabuhan angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) meliputi Dermaga Ancam, Nunukan, Sembakung, Tanjung Selor, Tarakan, Penajam, dan Kariangau.

Rute angkutan laut yang sudah dilayani hingga kini adalah Balikpapan-Medan, Balikpapan- Jakarta, Balikpapan-Surabaya, Balikpapan-Pekanbaru, Samarinda-Medan, Samarinda-Jakarta, Samarinda-Surabaya, Samarinda-Pekanbaru.

Kemudian rute Tarakan-Medan, Tarakan-Jakarta, Tarakan-Surabaya, Tarakan-Pekanbaru, melayani juga rute Nunukan-Medan, Nunukan-Jakarta, Nunukan-Surabaya, dan Nunukan-Pekanbaru.

Sedangkan untuk angkutan penumpang regular (non perintis) adalah rute Balikpapan-Jakarta, Balikpapan-Makassar, dan Sangkulirang-Makassar, sementara angkutan khusus untuk barang regular adalah rute Balikpapan-Makassar dan Tarakan-Makassar.

Untuk transportasi ASDP lanjut dia, rute yang dilayani adalah lintas komersial Ancam-Tarakan-Nunukan, lintas perintis Tarakan-Toli-toli, lintas perintis Balikpapan-Taipa, lintas komersial Balikpapan-Mamuju, dan lintas komersial Penajam-Karingau.

Dia juga mengatakan bahwa masalah perhubungan di Kaltim sangat kompleks, terutama di kawasan perbatasan dan daerah terpencil, apalagi Provinsi Kaltim dan Kaltara yang begitu luas hingga mencapai 1 setengah kali Pulau Jawa dan Madura, sedangkan jumlah penduduknya hanya sekitar 4 juta jiwa.

Kondisi wilayah yang begitu luas dengan pertumbuhan penduduk yang terpencar tersebut membuat perusahaan angkutan atau transportasi tidak banyak yang berinvestasi.

Kondisi ini menyebabkan sejumlah angkutan baik sungai, laut, darat, dan udara masih minim, terutama di kawasan terpencil dan daerah perbatasan. Akibatnya adalah berbagai harga kebutuhan pokok di daerah terpencil menjadi tinggi.

Di sisi lain, ada sejumlah kecamatan yang tidak bisa diakses melalui jalan darat maupun jalur sungai seperti di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan, sehingga satu-satunya jalan adalah dengan menggunakan pesawat udara.

Terkait dengan itu, maka Pemprov Kaltim juga terus mengembangkan bandara, baik bandara untuk penerbangan regular maupun perintis, terutama untuk tiga kabupaten yang berada di kawasan perbatasan.

Tiga bandara di kawasan perbatasan yang telah dan sedang dikembangkan itu adalah Bandara Yuvai Semaring, Long Bawan di Kabupaten Nunukan, Bandara Long Ampung di Kabupaten Malinau, dan Bandara Data Dawai di Kabupaten Kutai Barat. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014