Samarinda (ANTARA Kaltim) – Krisis pasokan listrik masih sering dijumpai di Kaltim dan Kaltara. Anggota DPRD Kaltim Ahmad Abdullah menyampaikan, bahwa biar-pet kerap ia temukan ketika melaksanakan reses beberapa waktu lalu. “Ini sudah menjadi keluhan umum masyarakat. Saya harap pemerintah tidak membiarkan hal ini terus-menerus. Harus ada solusi secepatnya,” ucap politikus PKS ini.

Selain soal biar-pet, Ahmad Abdullah juga menyampaikan keluhan dalam bidang pendidikan, khususnya di daerah perbatasan. Infrastrukturnya masih sangat minim perhatian dari pemerintah. “Selain soal infrastruktur, guru-guru di Kalimantan Utara  perlu mendapatkan pelatihan kompetensi secara reguler,” papar Abdullah.

Ia mengharapkan agar perbatasan dapat menjadi etalase NKRI yang lebih baik. Selain itu Ahmad Abdullah mengharapkan otonomi baru segera terealisasi di Sebatik.

Mengenai pelayanan kesehatan di daerah utara, Ahmad Abdullah mengakui di Kaltara banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi soal BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). “Minimnya sosialisasi di Kaltara, membuat masyarakat masih banyak yang bertanya-tanya, bahkan tidak sedikit yang belum mengetahui sama sekali program pemerintah soal BPJS,” tegas Abdullah.

Abdullah mengharapkan pembangunan di daerah-daerah transmigrasi juga perlu dimajukan.

“Penyediaan lapangan kerja yang masih minim membuat bertambahnya jumlah angka pengangguran di Kaltara. Pemerintah selain membantu memberikan lapangan pekerjaan juga diharapkan mensosialisasikan kewirausahaan agar SDM yang ada dapat menciptakan lapangan kerja sendiri,” ulasnya. (Humas DPRD Kaltim/adv/aul/dhi/met)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014