Samarinda (ANTARA Kaltim) - Wakil Ketua DPRD Kaltim Hadi Mulyadi mengucapkan selamat atas terbentuknya pengurus baru Badan Pengelola dan Pelaksana Islamic Center (BPPIC), Pengurus Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Kaltim, dan Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Kaltim.
“Kami berharap semoga akan ada inovasi dan kreasi baru untuk memakmurkan Masjid Islamic dan menjadikan Islamic Center menjadi icon Samarinda bahkan Kaltim,†harap Hadi setelah pelantikan pengurus baru BPPIC, PHBI dan DMI Kaltim, Senin (7/4) di Lamin Etam.
Menurutnya, pada era modern dan serba canggih saat ini wisata religi sangat jarang ditemui di daerah, sehingga momen hadirnya Islamic Center diharapkan mampu menjadi tonggak awal dalam menciptakan banyak lagi wisata yang tidak hanya memuaskan lahiriah, tapi juga memuaskan dahaga keimanan.
Pihaknya mengaku sependapat dengan Gubernur Kaltim dalam hal pengembangan sejumlah program kegiatan yang lebih terbuka dan sosial. Seperti perpustakaan yang representatif di areal Islamic Centere, hingga memberikan banyak kegiatan yang melibatkan masyarakat secara luas.
“Program apa saja pasti didukung yang terpenting adalah bagaimana memakmurkan masjid dan dapat menyatukan semua umat Islam di Kaltim umumnya, dan Samarinda khususnya dalam suatu wadah kegiatan positif, sehingga mempererat ukhuwah Islamiyah,â€ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum DMI KH Masdar Hamid dalam sambutannya meminta kepada segenap pengurus dewan masjid daerah untuk bisa meningkatkan sejumlah aktivitas berkaitan dengan pendidikan keislaman sebagai pondasi dalam memupuk keimanan bagi umat Islam.
“Di antara itu kegiatan yang juga tidak kalah pentinganya digalakkan adalah menyiapkan sarana dan aktivitas sosial sebagai wadah untuk bertemu dan saling berinteraksi serta berkerja sama dalam bentuk kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengenyampingkan perbedaan dalam berbagai aliran Islam untuk tujuan yang lebih besar lagi,†kata Hamid.
Salah satu program unggulan untuk tahap pertama 100 unit mobil yang akan dioperasikan sesuai dengan jumlah masjid yang ada. Fasilitas mobil tersebut telah dilengkapi dengan alat dan SDM yang mampu membantu pengurus masjid baik dalam perbaikan sound system, listrik dan hal-hal lain sehingga dalam lingkungan masjid tercipta susana aman, nyaman, bersih dan sehat.
“Banyak masjid di Indonesia ini dibangun dengan sarana dan prasarana yang terbilang mahal. Akan tetapi tempat wudhu, hingga toilet biasanya kotor, dan ini tidak sesuai dengan prinsip dasar Islam yakni kebersihan sebagian dari iman,†ujar Hamid. (Humas DPRD Kaltim/adv/bar/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
“Kami berharap semoga akan ada inovasi dan kreasi baru untuk memakmurkan Masjid Islamic dan menjadikan Islamic Center menjadi icon Samarinda bahkan Kaltim,†harap Hadi setelah pelantikan pengurus baru BPPIC, PHBI dan DMI Kaltim, Senin (7/4) di Lamin Etam.
Menurutnya, pada era modern dan serba canggih saat ini wisata religi sangat jarang ditemui di daerah, sehingga momen hadirnya Islamic Center diharapkan mampu menjadi tonggak awal dalam menciptakan banyak lagi wisata yang tidak hanya memuaskan lahiriah, tapi juga memuaskan dahaga keimanan.
Pihaknya mengaku sependapat dengan Gubernur Kaltim dalam hal pengembangan sejumlah program kegiatan yang lebih terbuka dan sosial. Seperti perpustakaan yang representatif di areal Islamic Centere, hingga memberikan banyak kegiatan yang melibatkan masyarakat secara luas.
“Program apa saja pasti didukung yang terpenting adalah bagaimana memakmurkan masjid dan dapat menyatukan semua umat Islam di Kaltim umumnya, dan Samarinda khususnya dalam suatu wadah kegiatan positif, sehingga mempererat ukhuwah Islamiyah,â€ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum DMI KH Masdar Hamid dalam sambutannya meminta kepada segenap pengurus dewan masjid daerah untuk bisa meningkatkan sejumlah aktivitas berkaitan dengan pendidikan keislaman sebagai pondasi dalam memupuk keimanan bagi umat Islam.
“Di antara itu kegiatan yang juga tidak kalah pentinganya digalakkan adalah menyiapkan sarana dan aktivitas sosial sebagai wadah untuk bertemu dan saling berinteraksi serta berkerja sama dalam bentuk kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengenyampingkan perbedaan dalam berbagai aliran Islam untuk tujuan yang lebih besar lagi,†kata Hamid.
Salah satu program unggulan untuk tahap pertama 100 unit mobil yang akan dioperasikan sesuai dengan jumlah masjid yang ada. Fasilitas mobil tersebut telah dilengkapi dengan alat dan SDM yang mampu membantu pengurus masjid baik dalam perbaikan sound system, listrik dan hal-hal lain sehingga dalam lingkungan masjid tercipta susana aman, nyaman, bersih dan sehat.
“Banyak masjid di Indonesia ini dibangun dengan sarana dan prasarana yang terbilang mahal. Akan tetapi tempat wudhu, hingga toilet biasanya kotor, dan ini tidak sesuai dengan prinsip dasar Islam yakni kebersihan sebagian dari iman,†ujar Hamid. (Humas DPRD Kaltim/adv/bar/met)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014