Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Kalimantan Timur (Kaltim) Imam Santoso memaparkan kiat dalam memproduksi siaran pers yang efektif kepada 50 staf humas dari Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dan Keimigrasian di lingkungan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kaltim.
 
"Kami memberikan kiat perilisan yang efektif dalam mendukung kesadaran publik terhadap anti-gratifikasi dan anti-korupsi" ujar Imam usai mengisi materi Bimtek Penguatan Kehumasan Kemenkumham yang bertempat di Kantor Kemenkumham Kaltim, Samarinda, Kamis.
 
Ia menyampaikan, siaran pers ada yang bersifat periodik publikasinya guna meningkatkan citra positif instansi, ada pula sifatnya serta-merta jika terjadi peristiwa terkait institusi.
 
Jika humas institusi mampu memproduksi siaran pers yang efektif, lanjutnya, mereka akan mudah menyebarkannya ke konten-konten turunan seperti di media sosial dengan tambahan foto, video, atau grafis yang sesuai.
 
Pembuatan siaran pers yang efektif, Imam menjelaskan, ada sejumlah unsur yang harus dipenuhi. Mulai dari tema dan sudut pandang yang diangkat, foto pendukung yang relevan dan beragam sudut pandang, penggunaan kata kunci yang sesuai pencarian publik, hingga kewaspadaan terhadap hoaks.

Baca juga: Gubernur Kaltim: ANTARA lanjutkan pemberitaan postif IKN-Pemilu
 
"Ada beberapa alat yang bisa kita pakai untuk mencari kata kunci yang sesuai seperti Google Trends," katanya.
 
Terkait hoaks, dia menyarankan agar tim humas Kemenkumham Kaltim mengambil konten dari Kominfo, Mafindo, bahkan aliansi CekFakta.com jika belum mampu produksi sendiri.
 
Selain itu, ia juga mengingatkan agar humas memahami mekanisme Hak Jawab jika terdapat pemberitaan media massa yang perlu diluruskan. Teknis mengenai hak jawab diatur oleh Dewan Pers.
 
"Peka terhadap umpan balik, baik dari jurnalis ataupun dari warganet bisa jadi awalan baik untuk membuat siaran pers yang efektif," tuturnya.

Baca juga: ANTARA peroleh penghargaan Wapres dukung penurunan stunting lewat berita
 
Ia berharap, workshop ini bisa meningkatkan kapasitas dan kualitas humas Kemenkumham Kaltim dalam mengelola informasi publik.
 
"Meskipun tidak semua umpan balik harus ditanggapi. Di sisi itu, dibutuhkan kebijakan kehumasan yang sesuai dengan visi misi instansi," tuturnya.
 
Kepala Biro ANTARA Kaltim Imam Santoso saat berdiskusi dengan para peserta Bimtek. (Antaranews Kaltim/Fandi)

 
Sementara itu, Kasubbag Humas Kanwil Kemenkumham Kaltim Riandi Tampubbolon mengatakan pihaknya senang menjalin kerjasama dengan LKBN ANTARA Biro Kaltim guna meningkatkan kualitas publikasi dan layanan informasi kepada masyarakat.
 
"Kami mendapat gambaran banyak program-program yang bisa kami lakukan bersama ANTARA, seperti pelatihan-pelatihan daring, dukungan terkait pengemasan berita, dan lain-lain," ujar Riandi.
 
Riandi menuturkan bagian kehumasan memiliki peran penting dalam membantu lembaga pemerintah melalui publikasi.
 
"Melalui publikasi yang efektif, publik lebih tahu kinerja dari sebuah lembaga itu. Baik buruk instansi tergantung dari humasnya mengelola berita," ucapnya.
 
Ia juga mengungkapkan bahwa ke depan, pihaknya akan membuat program-program untuk para humas di lingkungan Kemenkumham Kaltim dan tentu bisa menjalin kerjasama dengan ANTARA dan media-media lain. 
 
"ANTARA adalah media BUMN, jadi mudah-mudahan bisa mendukung kegiatan kehumasan kami. Insyaallah tahun depan kita akan lebih sering lagi bekerja sama membangun negeri bersama Antara News. Luar biasa," pungkasnya.

Baca juga: ANTARA tegaskan perlindungan jurnalis harus diberikan di Palestina

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023