Sangatta (ANTARA Kaltim) - Harga ikan air tawar di sejumlah pasar tradisional dan di Kota Sangatta, Kabupaten Kutai Timur,  melonjak akibat sejak beberapa bulan terakhir terjadi kelangkaan.

"Harga ikan air tawar sekarang mahal karena langka, kalaupun ada harganya mahal," kata Ruslan (43) tahun, salah satu pedagang ikan di Pasar Induk Sangatta Utara, Rabu.

Beberapa jenis ikan air tawar yang beredar dipasar harganya cukup lumayan dibandingkan dengan harga beberapa bulan terakhir, seperti ikan mas, nila dan lele itu naik berkisar antara Rp10.000 per kilogramnya (Kg) hingga Rp12.000 per kilogram (Kg).

Menurut dia, hari ini harga ikan Nila naik menjadi Rp45.000 per kilogram (Kg) padahal sebelumnya itu hanya Rp32.000 perkilogram. Kemudian ikan mas juga sekarang menjadi Rp46.000 per kilogram dari sebelumnya dijual sebesar Rp34.000 per kilogram (Kg).

Sedangkan harga ikan lele sekarang sudah menjadi Tp40.000 per kilogram (Kg) harga sebelumnya Rp28.000 per kilogram (Kg) atau naik sebesar Rp12.000 per kilogram (Kg).

"Biar bapak keliling pasar kalau sudah siang begini tidak akan kebagian ikan air tawar termasuk nila atau ikan mas. Itu karena dalam beberapa bulan ini jarang ada," ujarnya Ruslan yang juga menjual ikan tongkol.

Senada juga dikatakan Rusmiati (37) tahun seorang pedagang ikan berbagai jenis di pasar tradisional Teluk Lingga, Sangatta Utara yang ditemui, Rabu.

Bersama pedagang lainnya, Ilham (30) tahun, Rusmiati mengatakan,naiknya harga ikan tawar di pasar-pasar Sangatta ini, sebab hanya berhatap pasokan ikan dari luar seperti dari Tenggarong Kutai Kartanegara dan daerah hulu Kutai Timur seperti Muara Bengkal.

Menurut keduanya,ikan tawar hanya pasokan dari luar, yang lokal juga ada tapi sedikit. Makanya kalau ada kiriman ikan nila 300 kilogram itu hanya hitungan jam habis diserbu pembeli.

"Kebutuhan ikan air tawar di daerah ini cukup tinggi, tetapi pasokan tidak cukup memenuhi permintaan konsumen meskipun harganya tinggi," kata Rusmiati.  (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014