Samarinda (ANTARA Kaltim) - Direktur Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Dirjen Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Dalam Negeri, Yulianti mengatakan, jadi atau tidaknya Presiden RI datang ke Kaltim, tergantung bagaimana gubenur setempat meyakinkan.
"Kehadiran presiden atau wakil presiden pada pembukaan gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional di Kaltim pada Juni mendatang selain menyesuaikan agenda kegiatan kepala negara, juga tergantung kemampuan kepala daerah meyakinkan untuk hadir," ujar Yulianti di Samarinda, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Yulianti ketika rapat persiapan pelaksanaan gelar TTG Nasional XVI 2014 yang dihadiri panita tingkat pusat dan panitia tingkat daerah, di ruang rapat Gubernuran Kaltim.
Rapat dipimpin Asisten I Sekprov Kaltim, Aji Sayid Faturrahman, dihadiri Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kaltim Moh Jauhar Efendi dan sejumlah Kepala SKPD Kaltim yang semuanya masuk dalam kepanitiaan TTG Nasional di Kaltim.
Menurut dia, kedatangan presiden dari awal penyelenggaraan TTG tingkat nasional mulai 1999 hingga 2013, presiden maupun wakilnya hanya berkesempatan hadir sebanyak delapan kali penyelenggaraan.
Sedangkan sisanya yang empat kali penyelenggaraan, satu kali diwakilkan atau dihadiri oleh Menteri Koordinator, kemudian yang tiga kalinya dihadiri Menteri Kabinet dalam pemerintahan berjalan.
Guna menarik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat hadir dan membuka TTG di Kaltim, maka Yulianti berharap ada kegiatan baru yang dirangkai dalam pelaksanaannya, seperti ketika Batam menjadi tuan rumah TTG yang dirangkai peresmian proyek skala nasional dan proyek daerah.
Untuk memastikan hadir tidaknya presiden pada Juni mendatang, belum bisa diketahui sekarang karena kehadiran presiden mengacu pada hasil rapat yang disampaikan ke Mendagri, dari hasil rapat itulah presiden akan menilai bisa hadir atau tidak, tentunya disesuaikan dengan kesibukan dan kondisi negara.
"Kalau kepastian kehadiran memang belum, tetapi jika dipresentasikan, maka boleh dibilang kemungkinan kehadiran presiden bisa mencapai 75 persen, apalagi jika melihat kedekatan emosional antara Gubernur Kaltim dan Presiden RI," ucapnya.
Menurut dia, apabila melihat komitmen Pemprov Kaltim dalam menyukseskan kegiatan nasional ini, secara keseluruhan persiapannya sudah cukup baik.
Komitmen para Kepala SKPD untuk terlibat menjadi panitia TTG di Kaltim juga terlihat bisa diandalkan, hal ini juga menandakan peran Gubernur Kaltim dalam melibatkan SKPD berjalan baik.
Dia juga mengatakan bahwa sukses tidaknya gelar TTG Nasional bukan hanya menjadi tanggung jawab BPMPD Kaltim sebagai penggerak utama, tetapi kegiatan tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, lembaga lain, maupun masyarakat.
Rencananya gelar TTG Nasional XVI akan dipusatkan di Komplek Stadion Madya Sempaja Samarinda pada 18-23 Juni. Diharapkan kegiatan itu dibuka Presiden RI karena akan dirangkai dengan peresmian sejumlah proyek nasional yang dibangun di Kaltim. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Kehadiran presiden atau wakil presiden pada pembukaan gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional di Kaltim pada Juni mendatang selain menyesuaikan agenda kegiatan kepala negara, juga tergantung kemampuan kepala daerah meyakinkan untuk hadir," ujar Yulianti di Samarinda, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Yulianti ketika rapat persiapan pelaksanaan gelar TTG Nasional XVI 2014 yang dihadiri panita tingkat pusat dan panitia tingkat daerah, di ruang rapat Gubernuran Kaltim.
Rapat dipimpin Asisten I Sekprov Kaltim, Aji Sayid Faturrahman, dihadiri Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kaltim Moh Jauhar Efendi dan sejumlah Kepala SKPD Kaltim yang semuanya masuk dalam kepanitiaan TTG Nasional di Kaltim.
Menurut dia, kedatangan presiden dari awal penyelenggaraan TTG tingkat nasional mulai 1999 hingga 2013, presiden maupun wakilnya hanya berkesempatan hadir sebanyak delapan kali penyelenggaraan.
Sedangkan sisanya yang empat kali penyelenggaraan, satu kali diwakilkan atau dihadiri oleh Menteri Koordinator, kemudian yang tiga kalinya dihadiri Menteri Kabinet dalam pemerintahan berjalan.
Guna menarik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat hadir dan membuka TTG di Kaltim, maka Yulianti berharap ada kegiatan baru yang dirangkai dalam pelaksanaannya, seperti ketika Batam menjadi tuan rumah TTG yang dirangkai peresmian proyek skala nasional dan proyek daerah.
Untuk memastikan hadir tidaknya presiden pada Juni mendatang, belum bisa diketahui sekarang karena kehadiran presiden mengacu pada hasil rapat yang disampaikan ke Mendagri, dari hasil rapat itulah presiden akan menilai bisa hadir atau tidak, tentunya disesuaikan dengan kesibukan dan kondisi negara.
"Kalau kepastian kehadiran memang belum, tetapi jika dipresentasikan, maka boleh dibilang kemungkinan kehadiran presiden bisa mencapai 75 persen, apalagi jika melihat kedekatan emosional antara Gubernur Kaltim dan Presiden RI," ucapnya.
Menurut dia, apabila melihat komitmen Pemprov Kaltim dalam menyukseskan kegiatan nasional ini, secara keseluruhan persiapannya sudah cukup baik.
Komitmen para Kepala SKPD untuk terlibat menjadi panitia TTG di Kaltim juga terlihat bisa diandalkan, hal ini juga menandakan peran Gubernur Kaltim dalam melibatkan SKPD berjalan baik.
Dia juga mengatakan bahwa sukses tidaknya gelar TTG Nasional bukan hanya menjadi tanggung jawab BPMPD Kaltim sebagai penggerak utama, tetapi kegiatan tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, lembaga lain, maupun masyarakat.
Rencananya gelar TTG Nasional XVI akan dipusatkan di Komplek Stadion Madya Sempaja Samarinda pada 18-23 Juni. Diharapkan kegiatan itu dibuka Presiden RI karena akan dirangkai dengan peresmian sejumlah proyek nasional yang dibangun di Kaltim. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014