Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan memprakirakan, tiga kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami hujan lebat hingga hujan petir, sementara tujuh kabupaten/kota lainnya cerah dan hujan ringan pada Rabu-Kamis (27-28/9).
"Dampak dari hujan lebat hingga hujan petir antara lain banjir, tanah longsor, dan kemungkinan pohon tumbang, sehingga semua pihak harus waspada terhadap dampaknya," ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Carolina Meylita Sibarani di Balikpapan, Selasa.
Prakiraan hujan lebat hingga hujan petir ini pun telah disampaikan kepada pihak terkait di kabupaten/kota masing-masing, termasuk kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar dapat dilakukan mitigasi untuk meminimalisir dampaknya ke masyarakat.
Tiga kabupaten yang diprakirakan hujan lebat hingga hujan petir dan dapat disertai angin kencang berdurasi singkat itu adalah Kabupaten Berau, Kutai Timur, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rinciannya adalah hujan petir hingga hujan lebat di Kabupaten Berau, berpotensi terjadi pada Rabu sekira pukul 20.00 dan 23.00 Wita di 10 kecamatan yakni Tanjung Redeb, Kelay, Maratua, Pulau Derawan, Tabalar, Biatan, Gunung Tabur, Sambaliung, Segah, Talisayan, dan Kecamatan Teluk Bayur.
Hujan ringan dan hujan petir di Kabupaten Kutai Kartanegara diprakirakan terjadi pada Rabu sekira pukul 20.00 dan 23.00 di tiga kecamatan, yakni Tabang Kembang Janggut, dan Kecamatan Tenggarong Seberang, sedangkan kecamatan lainnya hujan ringan hingga Kamis sekira pukul 05.00 pagi.
Di Kabupaten Kutai Timur, lanjutnya, hujan petir diprakirakan terjadi pada Rabu sekira pukul 20.00 dan 23.00 Wita di 12 kecamatan yakni Batu Ampar, Kongbeng, Muara Ancalong, Muara Wahau, Bengalon, Busang, Long Mesangat, Muara Bengkal, Rantau Pulung, Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Kecamatan Telen.
"Pada Kamis dini hari sekira pukul 02.00 Wita, hujan petir diprakirakan terjadi di dua kecamatan, yakni Kecamatan Bengalon dan Rantau Pulung, sedangkan sebagian besar kecamatan lainnya hujan ringan," kata Carolina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Dampak dari hujan lebat hingga hujan petir antara lain banjir, tanah longsor, dan kemungkinan pohon tumbang, sehingga semua pihak harus waspada terhadap dampaknya," ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Carolina Meylita Sibarani di Balikpapan, Selasa.
Prakiraan hujan lebat hingga hujan petir ini pun telah disampaikan kepada pihak terkait di kabupaten/kota masing-masing, termasuk kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar dapat dilakukan mitigasi untuk meminimalisir dampaknya ke masyarakat.
Tiga kabupaten yang diprakirakan hujan lebat hingga hujan petir dan dapat disertai angin kencang berdurasi singkat itu adalah Kabupaten Berau, Kutai Timur, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rinciannya adalah hujan petir hingga hujan lebat di Kabupaten Berau, berpotensi terjadi pada Rabu sekira pukul 20.00 dan 23.00 Wita di 10 kecamatan yakni Tanjung Redeb, Kelay, Maratua, Pulau Derawan, Tabalar, Biatan, Gunung Tabur, Sambaliung, Segah, Talisayan, dan Kecamatan Teluk Bayur.
Hujan ringan dan hujan petir di Kabupaten Kutai Kartanegara diprakirakan terjadi pada Rabu sekira pukul 20.00 dan 23.00 di tiga kecamatan, yakni Tabang Kembang Janggut, dan Kecamatan Tenggarong Seberang, sedangkan kecamatan lainnya hujan ringan hingga Kamis sekira pukul 05.00 pagi.
Di Kabupaten Kutai Timur, lanjutnya, hujan petir diprakirakan terjadi pada Rabu sekira pukul 20.00 dan 23.00 Wita di 12 kecamatan yakni Batu Ampar, Kongbeng, Muara Ancalong, Muara Wahau, Bengalon, Busang, Long Mesangat, Muara Bengkal, Rantau Pulung, Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Kecamatan Telen.
"Pada Kamis dini hari sekira pukul 02.00 Wita, hujan petir diprakirakan terjadi di dua kecamatan, yakni Kecamatan Bengalon dan Rantau Pulung, sedangkan sebagian besar kecamatan lainnya hujan ringan," kata Carolina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023