Samarinda (ANTARA Kaltim) - Nota kesepahaman atau MoU pembangunan sisi udara Bandara Samarinda Baru (BSB) antara Pemprov Kaltim dan PT Persada Investment terancam dicabut jika hingga Maret 2014 pekerjaannya belum dilakukan.

"Untuk pekerjaan sisi darat BSB yang berlokasi di Kota Samarinda sudah tuntas, kemudian Pemprov Kaltim menggandeng investor PT Persada Investmen (PI) guna menuntaskan BSB di sisi udara," kata Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal di Samarinda, Rabu.

Ia mengatakan, berdasarkan kesepakatan yang dilakukan dengan investor itu pada Januari lalu di Jakarta, PT PI akan memulai peletakan batu pertama pembangunan sisi udara pada 24 Maret 2014 sehingga pihaknya meminta kesepakatan itu harus ditepati.

Apabila hingga Maret tidak juga dilakukan pembangunan sisi udara BSB, kata dia, maka Pemprov Kaltim akan mencabut MoU tersebut dan akan melanjutkan pembangunannya melalui dana APBD Kaltim.

Dia mengatakan, pembangunan BSB yang tak kunjung selesai tersebut membutuhkan perhatian serius dari semua pihak, untuk itu Pemprov Kaltim tidak akan lagi mengulur waktu penyelesaiannya hanya karena menungggu kepastian investor.

"Kami sudah menyampaikan perihal pencabutan MoU tersebut kepada Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, apabila investor menunda memulai pembangunan sisi udara.

Dalam pembangunan BSB, kata dia, Pemprov Kaltim lebih mengutamakan kepentingan masyarakat luas karena keberadaan bandara di Samarinda sebagai Ibukota Provinsi Kaltim sudah merupakan kebutuhan, bukan sekedar menyelesaikan proyek.

Berbicara masalah pengembangan ekonomi, menurut Mukmin, sehebat apapun potensi ibukota provinsi, tidak akan berarti tanpa ditunjang ketersediaan bandara karena investor enggan untuk masuk mengingat membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai Samarinda.

Investor yang ingin menanamkan modalnya di Samarinda, berdasarkan keluhan yang ada selama ini, mereka sudah kelelahan ketika tiba Samarinda karena harus menwempuh perjalanan darat tiga jam dari Balikpapan, sehingga hal ini tidak bisa menghemat waktu bagi pelaku bisnis yang serba ingin cepat.

Terkait dengan itu, maka dia, menilai bahwa infrstruktur dasar seperti bandara merupakan kebutuhan mutlak untuk menunjang investasi masuk ke daerah sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014