Kementerian Keuangan melalui Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur (Kanwil DJPb Kaltim) M Syaibani mengatakan, Benua Etam pada Semester I 2023 memberikan kontribusi ke pendapatan negara sebesar Rp20,37 triliun.
"Realisasi andil hingga 30 Juni 2023 mencapai Rp20,37 triliun tersebut atau sebesar 57,11 persen dari total target sebesar Rp35,66 triliun pada 2023," ujar M Syaibani di Samarinda, Minggu.
Rincian kontribusi sebesar itu berasal dari dua penerimaan, yakni penerimaan perpajakan mencapai Rp19,34 triliun dan penerimaan bukan pajak senilai Rp1,02 triliun.
Syaibani menjelaskan penerimaan dari pajak, yakni dari pajak dalam negeri tercapai Rp18,26 triliun atau terealisasi 58,01 persen dari target sebesar Rp31,48 triliun.
Kemudian, pajak perdagangan internasional tercapai sebesar Rp1,08 triliun atau setara 40,38 persen dari target sebesar Rp2,68 triliun.
Untuk penerimaan negara bukan pajak, Kaltim memberikan kontribusi mencapai Rp1,02 triliun, atau sebesar 68,08 persen dari total target senilai Rp1,5 triliun.
Baca juga: Pupuk Kaltim setor pajak Rp5,2 Triliun bagi penerimaan negara
Sebelumnya saat mengelar konferensi pers, Syaibani menjelaskan penerimaan pajak dalam negeri yang sebesar Rp18,26 triliun tersebut sebagian besar berasal dari PPh nonmigas, dengan nilai Rp12,53 triliun.
Kemudian penerimaan dari pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh) barang mewah Rp5,12 triliun, sesrta penerimaan dari PBB dan pajak lain sebesar Rp390 miliar.
"Kinerja penerimaan pajak di Kaltim pada Januari - Juni sangat baik. Kinerja itu dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas ekspor, khususnya ekspor batu bara, perdagangan, administrasi pemerintahan, transportasi, pergudangan dan kepatuhan pembayaran pajak," katanya.
Peningkatan pajak pada 2023 juga dipengaruhi peningkatan setoran PPh badan dan PPN dalam negeri, termasuk aktivitas pengawasan terhadap wajib pajak oleh KPP yang semakin efektif.
"Untuk realisasi penerimaan kepabeanan Kaltim pada Januari - Juni 2023 mengalami perlambatan karena penerimaan bea ke luar turun. Penerimaan kepabeanan dan cukai di Kaltim terealisasi Rp1,08 triliun dari target Rp2,68 triliun, atau minus 60,21 persen ketimbang periode yang sama 2022," kata Syaibani.
Baca juga: Bapenda Kaltim siapkan Rp 4 Miliar hadiah gebyar pajak
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Realisasi andil hingga 30 Juni 2023 mencapai Rp20,37 triliun tersebut atau sebesar 57,11 persen dari total target sebesar Rp35,66 triliun pada 2023," ujar M Syaibani di Samarinda, Minggu.
Rincian kontribusi sebesar itu berasal dari dua penerimaan, yakni penerimaan perpajakan mencapai Rp19,34 triliun dan penerimaan bukan pajak senilai Rp1,02 triliun.
Syaibani menjelaskan penerimaan dari pajak, yakni dari pajak dalam negeri tercapai Rp18,26 triliun atau terealisasi 58,01 persen dari target sebesar Rp31,48 triliun.
Kemudian, pajak perdagangan internasional tercapai sebesar Rp1,08 triliun atau setara 40,38 persen dari target sebesar Rp2,68 triliun.
Untuk penerimaan negara bukan pajak, Kaltim memberikan kontribusi mencapai Rp1,02 triliun, atau sebesar 68,08 persen dari total target senilai Rp1,5 triliun.
Baca juga: Pupuk Kaltim setor pajak Rp5,2 Triliun bagi penerimaan negara
Sebelumnya saat mengelar konferensi pers, Syaibani menjelaskan penerimaan pajak dalam negeri yang sebesar Rp18,26 triliun tersebut sebagian besar berasal dari PPh nonmigas, dengan nilai Rp12,53 triliun.
Kemudian penerimaan dari pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh) barang mewah Rp5,12 triliun, sesrta penerimaan dari PBB dan pajak lain sebesar Rp390 miliar.
"Kinerja penerimaan pajak di Kaltim pada Januari - Juni sangat baik. Kinerja itu dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas ekspor, khususnya ekspor batu bara, perdagangan, administrasi pemerintahan, transportasi, pergudangan dan kepatuhan pembayaran pajak," katanya.
Peningkatan pajak pada 2023 juga dipengaruhi peningkatan setoran PPh badan dan PPN dalam negeri, termasuk aktivitas pengawasan terhadap wajib pajak oleh KPP yang semakin efektif.
"Untuk realisasi penerimaan kepabeanan Kaltim pada Januari - Juni 2023 mengalami perlambatan karena penerimaan bea ke luar turun. Penerimaan kepabeanan dan cukai di Kaltim terealisasi Rp1,08 triliun dari target Rp2,68 triliun, atau minus 60,21 persen ketimbang periode yang sama 2022," kata Syaibani.
Baca juga: Bapenda Kaltim siapkan Rp 4 Miliar hadiah gebyar pajak
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023