Balikpapan (ANTARA Kaltim)- Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti, menegaskan perusahaannya tidak akan lagi membuka rute-rute perintis atau ke tempat-tempat terpencil.
"Tidak kalau dengan uang sendiri," katanya di Balikpapan, Senin.
Saat ini Susi Air populer dengan rute-rute perintis dan penerbangan ke daerah-daerah terpencil di pedalaman atau pun pulau-pulau kecil.
Wanita bersuara berat itu mengatakan, justru setelah rute yang dibuka perusahaannya sendiri menjadi ramai, Susi Air malah kemudian ditinggal.
"Pihak otoritas penerbangan mengizinkan maskapai lain turut masuk di rute itu dengan pesawat yang lebih besar, yakni rute Tarakan-Malinau, itu rute perintis yang kami buat sendiri," katanya.
Menurut dia di rute itu, Susi Air dijanjikan diproteksi 3 tahun, nyatanya, baru 2 tahun sudah masuk Kalstar.
Rute Tarakan-Malinau di Kalimantan Utara, dibuka Susi Air sejak 2011. Kementerian Perhubungan memberi izin Kalstar terbang di rute itu sejak Juni 2013 lalu dengan menggunakan pesawat ATR 42 berkapasitas 48 penumpang.
Susi menyebutkan sesuai dengan karakter bisnis perusahaannya yang sangat berpengalaman di rute perintis dan melayani penerbangan sewaan, ia tidak akan ngotot bermain di rute yang sudah ramai.
Setelah tiga tahun Susi Air dengan sendirinya akan mundur perlahan dari rute itu seperti Tarakan-Malinau itu.
"Kalau memang rute itu menjadi ramai dan berkembang yang tentu saja kita harapkan bersama," demikian Susi.
Kalstar maupun Susi Air memiliki jadwal terbang pergi pulang setiap hari dari Bandara Juwata, Tarakan ke Bandara Robert Atty Bessing di Malinau.
Sebelumnya pada Minggu (19/1) Susi baru saja meneken kontrak senilai Rp16,43 miliar subsidi untuk 6 rute perintis baru di Kalimantan Utara.
Maskapai Susi Air kemudian menyediakan 2 pesawat Cessna Grand Caravan untuk melayani rute Tarakan-Long Bawan, Malinau-Long Bawan, Long Bawan-Long Layu, Long Layu-Binuang, Binuang-Malinau, dan Tanjung Selor-Long Apung.
Semua tempat yang dimulai dengan kata "Long" terletak di perbatasan dengan Malaysia, dengan negara bagian Sabah dan Sarawak. Semua bandara di perbatasan, kecuali Bandara Yuvai Semaring di Long Bawan yang sudah memiliki landasan aspal hingga 1.600 meter, lainnya masih runway rumput dengan panjang kurang dari 1.000 meter. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
"Tidak kalau dengan uang sendiri," katanya di Balikpapan, Senin.
Saat ini Susi Air populer dengan rute-rute perintis dan penerbangan ke daerah-daerah terpencil di pedalaman atau pun pulau-pulau kecil.
Wanita bersuara berat itu mengatakan, justru setelah rute yang dibuka perusahaannya sendiri menjadi ramai, Susi Air malah kemudian ditinggal.
"Pihak otoritas penerbangan mengizinkan maskapai lain turut masuk di rute itu dengan pesawat yang lebih besar, yakni rute Tarakan-Malinau, itu rute perintis yang kami buat sendiri," katanya.
Menurut dia di rute itu, Susi Air dijanjikan diproteksi 3 tahun, nyatanya, baru 2 tahun sudah masuk Kalstar.
Rute Tarakan-Malinau di Kalimantan Utara, dibuka Susi Air sejak 2011. Kementerian Perhubungan memberi izin Kalstar terbang di rute itu sejak Juni 2013 lalu dengan menggunakan pesawat ATR 42 berkapasitas 48 penumpang.
Susi menyebutkan sesuai dengan karakter bisnis perusahaannya yang sangat berpengalaman di rute perintis dan melayani penerbangan sewaan, ia tidak akan ngotot bermain di rute yang sudah ramai.
Setelah tiga tahun Susi Air dengan sendirinya akan mundur perlahan dari rute itu seperti Tarakan-Malinau itu.
"Kalau memang rute itu menjadi ramai dan berkembang yang tentu saja kita harapkan bersama," demikian Susi.
Kalstar maupun Susi Air memiliki jadwal terbang pergi pulang setiap hari dari Bandara Juwata, Tarakan ke Bandara Robert Atty Bessing di Malinau.
Sebelumnya pada Minggu (19/1) Susi baru saja meneken kontrak senilai Rp16,43 miliar subsidi untuk 6 rute perintis baru di Kalimantan Utara.
Maskapai Susi Air kemudian menyediakan 2 pesawat Cessna Grand Caravan untuk melayani rute Tarakan-Long Bawan, Malinau-Long Bawan, Long Bawan-Long Layu, Long Layu-Binuang, Binuang-Malinau, dan Tanjung Selor-Long Apung.
Semua tempat yang dimulai dengan kata "Long" terletak di perbatasan dengan Malaysia, dengan negara bagian Sabah dan Sarawak. Semua bandara di perbatasan, kecuali Bandara Yuvai Semaring di Long Bawan yang sudah memiliki landasan aspal hingga 1.600 meter, lainnya masih runway rumput dengan panjang kurang dari 1.000 meter. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014