Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara bersama Forum Kabupaten Sehat (FKS) mencanangkan SMK Negeri 1 Tenggarong sebagai sekolah Adiwiyata, dalam upaya mendukung program sekolah unggulan menuju Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berprestasi nasional Adiwiyata.
Kepala Disdik Kutai Kartanegara Wiyono mengatakan, kegiatan itu merupakan hasil rapat koordinasi dinas pendidikan dengan Gubernur Kaltim, yang meminta agar setiap kabupaten/kota menetapkan sekolah unggulan.
"Ada delapan sekolah unggulan di Kutai Kartanegara yang sudah kami tetapkan, salah satunya SMKN 1 ini," ujarnya.
Dikatakan Wiyono, ada beberapa poin yang harus dilakukan agar suatu SMK bisa disebut berprestasi dan menjadi unggulan, diantaranya sekolah harus berbudaya dan berakhlak mulia, nilai rata-rata Ujian Nasional harus 7, manajemen sekolah berbasis teknologi informasi, melaksanakan kurikulum 2013 dengan baik, dan siswanya harus menjuarai kompetisi pendidikan ditingkat Provinsi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Wiyono pihaknya tidak bisa melakukannya sendiri, melainkan perlu kerjasama dengan "stakeholder" atau pemangku kepentingan, baik swasta maupun SKPD di lingkungan Pemkab Kutai Kartanegara.
Sehingga lanjut dia, Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara akan terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, agar sekolah berprestasi Adiwiyata bisa terwujud.
Wiyono berharap dengan dicanangkannya SMKN 1 Tenggarong menjadi sekolah unggulan Adiwiyata itu, sebagai awal bagi sekolah-sekolah lainnya di Kutai Kartanegara untuk menuju sekolah berprestasi Adiwiyata.
Sementara, Ketua Forum Kabupaten Sehat Kutai Kartanegara Abrianto Amin dalam sambutannya sekaligus meresmikan kegiatan itu mengatakan, ada empat komponen program untuk mencapai sekolah Adiwiyata, yaitu kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
Sekolah Adiwiyata merupakan program nasional melalui kerjasama Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebagaimana target nasional, bahwa tahun 2014 ini seluruh kabupaten/kota se Indonesia diharapkan memiliki sekolah Adiwiyata pada semua tingkatan mulai SD, SMP, SMA dan SMK.
Abrianto berharap, Dinas Pendidikan dan Badan Lingkungan Hidup Daerah Kutai Kartanegara, dibantu pihak sekolah dan "stakeholder" terkait dapat segera menetapkan sekolah untuk dibina dan didorong menjadi sekolah Adiwiyata.
"Kami akan siap membantu mewujudkan sekolah sehat Adiwiyata," ujarnya.
Dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata itu, Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara bekerjasama dengan IDS Consulting Training and Trading, yang sejak dua minggu lalu telah mendampingi SMKN 1 Tenggarong untuk mempersiapkan menuju sekolah Adiwiyata.
Konsultan senior IDS Itasia Dina Sulvianti, mengatakan, untuk menuju sekolah Adiwiyata pihaknya akan membantu SMKN 1 Tenggarong melakukan beberapa hal diantaranya, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, pengelolaan sampah terpadu di sekolah, penghijauan dan pertamanan.
Upaya lain lanjut dia yakni, kampanye cinta lingkungan, penghematan sumberdaya (listrik, air dan kertas), membudayakan hidup sehat, pengembangan kantin sehat, pengembangan aplikasi IT dalam menunjang program cinta lingkungan, mewujudkan sekolah bersih dan sehat, dan mengembangkan kerjasama dengan pihak terkait.
"Jadi kami akan membantu semuanya di sekolah ini agar meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan bersih dan sehat, serta hemat energi dan mengelola lingkungan dengan baik," ujar Itasia.
Acara pencanangan SMK hijau yang dhadiri kepala SKPD terkait tersebut juga ditandai dengan penanaman pohon dan penebaran benih ikan lele di SMKN 1 Tenggarong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Kepala Disdik Kutai Kartanegara Wiyono mengatakan, kegiatan itu merupakan hasil rapat koordinasi dinas pendidikan dengan Gubernur Kaltim, yang meminta agar setiap kabupaten/kota menetapkan sekolah unggulan.
"Ada delapan sekolah unggulan di Kutai Kartanegara yang sudah kami tetapkan, salah satunya SMKN 1 ini," ujarnya.
Dikatakan Wiyono, ada beberapa poin yang harus dilakukan agar suatu SMK bisa disebut berprestasi dan menjadi unggulan, diantaranya sekolah harus berbudaya dan berakhlak mulia, nilai rata-rata Ujian Nasional harus 7, manajemen sekolah berbasis teknologi informasi, melaksanakan kurikulum 2013 dengan baik, dan siswanya harus menjuarai kompetisi pendidikan ditingkat Provinsi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Wiyono pihaknya tidak bisa melakukannya sendiri, melainkan perlu kerjasama dengan "stakeholder" atau pemangku kepentingan, baik swasta maupun SKPD di lingkungan Pemkab Kutai Kartanegara.
Sehingga lanjut dia, Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara akan terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, agar sekolah berprestasi Adiwiyata bisa terwujud.
Wiyono berharap dengan dicanangkannya SMKN 1 Tenggarong menjadi sekolah unggulan Adiwiyata itu, sebagai awal bagi sekolah-sekolah lainnya di Kutai Kartanegara untuk menuju sekolah berprestasi Adiwiyata.
Sementara, Ketua Forum Kabupaten Sehat Kutai Kartanegara Abrianto Amin dalam sambutannya sekaligus meresmikan kegiatan itu mengatakan, ada empat komponen program untuk mencapai sekolah Adiwiyata, yaitu kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
Sekolah Adiwiyata merupakan program nasional melalui kerjasama Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebagaimana target nasional, bahwa tahun 2014 ini seluruh kabupaten/kota se Indonesia diharapkan memiliki sekolah Adiwiyata pada semua tingkatan mulai SD, SMP, SMA dan SMK.
Abrianto berharap, Dinas Pendidikan dan Badan Lingkungan Hidup Daerah Kutai Kartanegara, dibantu pihak sekolah dan "stakeholder" terkait dapat segera menetapkan sekolah untuk dibina dan didorong menjadi sekolah Adiwiyata.
"Kami akan siap membantu mewujudkan sekolah sehat Adiwiyata," ujarnya.
Dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata itu, Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara bekerjasama dengan IDS Consulting Training and Trading, yang sejak dua minggu lalu telah mendampingi SMKN 1 Tenggarong untuk mempersiapkan menuju sekolah Adiwiyata.
Konsultan senior IDS Itasia Dina Sulvianti, mengatakan, untuk menuju sekolah Adiwiyata pihaknya akan membantu SMKN 1 Tenggarong melakukan beberapa hal diantaranya, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, pengelolaan sampah terpadu di sekolah, penghijauan dan pertamanan.
Upaya lain lanjut dia yakni, kampanye cinta lingkungan, penghematan sumberdaya (listrik, air dan kertas), membudayakan hidup sehat, pengembangan kantin sehat, pengembangan aplikasi IT dalam menunjang program cinta lingkungan, mewujudkan sekolah bersih dan sehat, dan mengembangkan kerjasama dengan pihak terkait.
"Jadi kami akan membantu semuanya di sekolah ini agar meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan bersih dan sehat, serta hemat energi dan mengelola lingkungan dengan baik," ujar Itasia.
Acara pencanangan SMK hijau yang dhadiri kepala SKPD terkait tersebut juga ditandai dengan penanaman pohon dan penebaran benih ikan lele di SMKN 1 Tenggarong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014