Industri pertambangan batu bara kembali menjadi tumpuan harapan bisnis logistik, dengan produksi batu bara Indonesia hingga 671,75 juta ton, Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperhitungkan bisnis logistik bisa tumbuh antara 5-8 persen pada 2023.
 

“Kami akan maksimalkan kesempatan ini,” kata Chief Executive Officer (CEO) PT Cipta Krida Bahari (CKB Group) Iman Sjafei di Balikpapan, Rabu.

Untuk itu, jelas Iman, CKB Group berkomitmen untuk terus menyediakan layanan pasokan dan pengangkutan yang diperlukan industri pertambangan.

Di industri pertambangan, CKB dikenal sebagai anak usaha ABM Investama, perusahaan investasi strategis pertambangan.

CKB memiliki layanan transportasi atau pengantaran, manajemen pergudangan, pengiriman kargo, pengiriman pasokan ke tempat jauh dan terpencil, menangani pengiriman barang-barang berukuran besar, dan coal barging alias pengangkutan batu bara menggunakan barge atau ponton, hingga bongkar muat.

“Kami juga bisa menangani pengiriman alat berat yang ukuran dan bentuknya lebih, mengangkut hasil galian, termasuk membawa produk yang memerlukan penanganan khusus,” jelas Iman.

Untuk menangani pemindahan truk atau ekskavator dengan bobot puluhan hingga ratusan ton, tentu diperlukan peralatan dan petugas yang berpengalaman.

Menurut Iman, pihaknya tidak hanya menyediakan layanan pergudangan seperti tersebut di atas, tetapi juga sebagai salah satu perusahaan 3PL (perusahaan logistik pihak ketiga) yang melakukan tugas pengaturan rantai pasokan (supply chain  management).

CEO Iman juga menegaskan CKB Group taat pada peraturan bea dan cukai. Kepatuhan ini menjadikan CKB Group perusahaan Operator Ekonomi Bersertifikat atau Authorized Economic Operator (AEO) hingga menarik minat Bea Cukai Uni Emirat Arab (UEA) untuk melihat langsung kinerja perusahaan.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023