Penajam  (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan program pengobatan massal "filariasis" atau penyakit kaki gajah dapat mencapai 80 persen dari total jumlah penduduk di daerah itu.

Pengelola program ‘filariasis’ Dinkes Kabupaten Penajam Paser Utara, Sarjito Ponco Waluyo, Senin mengatakan, menargetkan 150 jiwa penduduk mendapatkan program kesehatan pengobatan massal ‘filariasis’ atau penyakit kaki gajah.

“Kami targetkan yang mendapatkan obat dan mengkonsumsi obat ‘filariasis’ untuk Kecamatan Penajam warga yang dapat pengobatan massal penyakit kaki gajah 75 ribu jiwa, Kecamatan Waru 19 ribu jiwa, Kecamatan Babulu 30 ribu jiwa dan Kecamatan Sepaku 26 ribu jiwa,” jelasnya.

Anak di bawah usia dua tahun, manusia lanjut usia (manula) di atas 75 tahun, ibu hamil serta pengidap penyakit kronis menjadi prioritas harus mengkonsumsi obat "filariasis" sebagai antisipasi atau pencegahan tertular penyakit kaki gajah tersebut.

“Kami juga fokuskan untuk pencegahan penyebaran ‘filariasis’ terhadap yang rentan tertular, diantaranya ibu hamil, anak di bawah usia dua tahun, manula dan pengidap penyakit kronis,” ujarnya.

Penularan penyakit kaki gajah di Kabupaten Penajam Paser Utara tergolong tinggi menyusul ditemukannya 12 warga positif mengidap ‘filariasis’ .

"Untuk itu, kami menargetkan pengobatan massal penyakit kaki gajah mencakup 80 persen dari total jumlah penduduk. Dengan ditemukannya 12 kasus kaki gajah sehingga Kabupaten Penajam Paser Utara dikategorikan rawan terhadap penularan penyakit ini,” katanya.

Melalui kader "filariasis" yang berjumlah 1.140 orang itu, Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang penyakit kaki gajah tersebut.

"Melalui kader "filariasis" yang jumlahnya mencapai  1.140 orang itu diharapkan pemahaman masyarakat tentang penyakit kaki gajah dapat lebih meningkat. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013