Samarinda (ANTARA Kaltim)- Kekuatan Kaltim pada PON XIX/2016 di Jawa Barat, diprediksi bakal menurun dengan terbentuknya KONI Kalimantan Utara (Kaltara) yang merupakan provinsi pemekaran dari Kaltim.
Sekretaris KONI Kaltim Afiat Mirsyam Rasyid di Samarinda, Senin, mengatakan, Kaltim tidak bisa lagi mengandalkan atlet dari lima daerah, yakni Nunukan, Malinau, Tarakan, Bulungan dan Tana Tidung, yang saat ini sudah bergabung dengan Kaltara.
"Prediksi kami, kemungkinan berkurangnya antara lima hingga sepuluh persen atlet, khususnya dari lima daerah itu," katanya.
Beberapa atlet Kaltim yang meraih medali di PON Riau lalu, merupakan atlet yang berasal dari daerah yang tergabung dalam Kaltara, seperti cabang panjat tebing, catur dan kempo.
Menurut Alfiat, KONI Kaltim pun sebenarnya bertindak cepat, dengan menggandeng pengprov-pengprov untuk menyiapkan atlet lapis kedua, sebagai antisipasi jika atlet yang ada saat ini lebih memilih bergabung dengan Kaltara.
"Memang semuanya belum pasti, karena kepastiannya kita kembalikan kepada atlet, mereka mau bergabung kemana," ujarnya.
Afiat mengatakan, dengan terbentunya KONI Kaltara, maka kemungkinan akan terjadi pergeseran atlet Kaltim ke Provinsi baru tersebut bisa saja terjadi.
"Karena itu kami juga harus mengantisipasi, jangan sampai atlet kita asli yang bukan orang Kaltara juga ikut pindah," kata Alfiat.
Peluang KONI Kaltara menjadi peserta PON 2016, menurut Afiat, belum bisa dipastikan, sebab KONI Kaltara harus menjadi anggota KONI Pusat terlebih dulu. Untuk menjadi anggota baru juga diputuskan dalam rapat kerja nasional (rakernas).
"Kapan rakernasnya, kita belum tahu. Yang pasti tahun depan," katanya.
Demikian juga dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), Afiat juga belum bisa memastikan apakah daerah yang tergabung di Kaltara akan bertanding di Porprov. Hal itu akan diputuskan dalam rapat umum anggota (RUA) KONI Kaltim yang dilaksanakan sekitar Januari nanti.
"Dalam rapat umum anggota itu nanti kita bahas mengenai partisipasi Kaltara di Porprov," ujar Afiat.
***4***
(T.KR-RMT/B/M025/M025) 09-12-2013 19:49:59
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Sekretaris KONI Kaltim Afiat Mirsyam Rasyid di Samarinda, Senin, mengatakan, Kaltim tidak bisa lagi mengandalkan atlet dari lima daerah, yakni Nunukan, Malinau, Tarakan, Bulungan dan Tana Tidung, yang saat ini sudah bergabung dengan Kaltara.
"Prediksi kami, kemungkinan berkurangnya antara lima hingga sepuluh persen atlet, khususnya dari lima daerah itu," katanya.
Beberapa atlet Kaltim yang meraih medali di PON Riau lalu, merupakan atlet yang berasal dari daerah yang tergabung dalam Kaltara, seperti cabang panjat tebing, catur dan kempo.
Menurut Alfiat, KONI Kaltim pun sebenarnya bertindak cepat, dengan menggandeng pengprov-pengprov untuk menyiapkan atlet lapis kedua, sebagai antisipasi jika atlet yang ada saat ini lebih memilih bergabung dengan Kaltara.
"Memang semuanya belum pasti, karena kepastiannya kita kembalikan kepada atlet, mereka mau bergabung kemana," ujarnya.
Afiat mengatakan, dengan terbentunya KONI Kaltara, maka kemungkinan akan terjadi pergeseran atlet Kaltim ke Provinsi baru tersebut bisa saja terjadi.
"Karena itu kami juga harus mengantisipasi, jangan sampai atlet kita asli yang bukan orang Kaltara juga ikut pindah," kata Alfiat.
Peluang KONI Kaltara menjadi peserta PON 2016, menurut Afiat, belum bisa dipastikan, sebab KONI Kaltara harus menjadi anggota KONI Pusat terlebih dulu. Untuk menjadi anggota baru juga diputuskan dalam rapat kerja nasional (rakernas).
"Kapan rakernasnya, kita belum tahu. Yang pasti tahun depan," katanya.
Demikian juga dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), Afiat juga belum bisa memastikan apakah daerah yang tergabung di Kaltara akan bertanding di Porprov. Hal itu akan diputuskan dalam rapat umum anggota (RUA) KONI Kaltim yang dilaksanakan sekitar Januari nanti.
"Dalam rapat umum anggota itu nanti kita bahas mengenai partisipasi Kaltara di Porprov," ujar Afiat.
***4***
(T.KR-RMT/B/M025/M025) 09-12-2013 19:49:59
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013