Nunukan (ANTARA Kaltim) - Pergantian Prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalion Infantri 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa (AYJP) Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, ditunda.

Komandan Satgas Pamtas Yonif 141/AYJP, Letkol Inf Feksi D Angi di Nunukan, Jumat, mengatakan rencana penarikan pasukan Pamtas Yonif 141/AYJP masih dibahas di Mabes TNI di Jakarta.

Menurut dia, batas waktu penundaan penarikan pasukan tersebut belum ada kepastiannya walaupun pengganti pasukan pengamanan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di daerah itu telah diketahui dari prajurit Yonif 100/Raider Kodam Bukit Barisan.

"Masalah penundaan ini masih dibahas di Mabes TNI. Waktu penarikannya belum ada informasi," ujarnya saat tiba di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan usai mengikuti penyerahan korban meninggal dunia jatuhnya helikopter MI-17 di Kota Tarakan Kalimantan Utara.

Feksi mengatakan, penarikan prajurit yang sedang bertugas di pos-pos perbatasan Indonesia-Malaysia belum mendapatkan perintah dari pimpinan TNI AD.

Ketika ditanya apakah penundaan pergantian pasukan Pamtas disebabkan jatuhnya helikopter MI-17 di Kabupaten Malinau, dia mengatakan, tidak ada kaitannya tetapi memang proses pergantian pasukan itu membutuhkan waktu yang lama.

Ia mengatakan, perjalanan pasukan yang akan menggantikannya dari Pulau Sumatera membutuhkan waktu hingga dua pekan apabila menggunakan kapal perang.

"Penundaan pergantian pasukan Pamtas ini tidak berkaitan dengan peristiwa jatuhnya helikopter MI-17 di Kabupaten Malinau," katanya.

Menurut informasi sebelumnya, pergantian pasukan Pamtas Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan akan dilakukan pada 20 Nopember 2013 dan penarikan pasukan dari pos-pos perbatasan akan dilaksanakan 15 Nopember 2013.

"Namun rencana itu ditunda, hingga batas waktu yang belum ditentukan, ujar Feksi.   (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013