Fasilitasi dan pembinaan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) pada keluarga memiliki bayi usia di bawah dua tahun (baduta) oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim sepanjang 2022, tercapai 110,4 persen.

"Ada beberapa tujuan yang ingin kami sasar dalam pembinaan keluarga yang memiliki baduta, namun tujuan utama dari giat ini adalah untuk pencegahan stunting (anak pendek atau kurang gizi)," kata Kepala BKKBN Provinsi Kaltim Sunarto di Samarinda, Rabu.

Pada 1.000 HPK merupakan hal yang menjadi perhatian serius dalam penanganan stunting, karena di masa tersebut merupakan periode emas untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga asupan gizi harus terpenuhi.

Masa 1.000 HPK merupakan dimulai dari kehidupan masih berupa janin di dalam kandungan ibu hingga anak usia dua tahun, sehingga di masa ini ibu yang mengandung harus mengonsumsi makanan bergizi agar bayi yang dikandung tidak stunting.

Pendampingan dan pembinaan, lanjut Sunarto, juga dilakukan pihaknya bersama pihak terkait di kabupaten/kota, termasuk dibantu oleh kader KB bukan hanya pada ibu hamil, tapi juga pembinaan bagi kaum ibu yang masih menyusui, agar selain anak tidak stunting juga bisa tumbuh dengan cerdas.

Sedangkan capaian pembinaan yang sebesar 110,4 persen tersebut diperoleh dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Kaltim, yakni dari target yang patok sebanyak 75.902 keluarga dengan baduta, namun yang tercapai sebanyak 83.793 keluarga baduta.

Rinciannya adalah Kota Samarinda dengan perolehan tertinggi yang mencapai 152,5 persen, posisi kedua diraih oleh Kabupaten Kutai Barat dengan besaran 115,7 persen, posisi ketiga adalah Kabupaten Paser yang tercapai 111,3 persen, dan keempat adalah Kabupaten Mahakam Ulu.

Selain itu, terdapat lima daerah dengan capaian 100 persen, yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Berau.

"Sedangkan Kota Bontang merupakan daerah dengan capaian paling rendah ketimbang sembilan daerah lain, yakni tercatat 91,2 persen dalam fasilitasi dan pembinaan 1.000 HPK pada keluarga yang memiliki baduta," ujar Sunarto.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023