Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah untuk pertama kalinya secara nasional disalurkan pada 2013.
Di Kabupaten Kutai Kartanegara, DAK dikucurkan hingga mencapai Rp21 miliar, meski pun disayangkan dana segar tunai itu baru dikucurkan sebulan sebelum akhir tahun anggaran ditutup.
Penerimaan bantuan melalui DAK Bidang Pendidikan Menengah diawali Penanda tanganan dokumen Kontrak Kerjasama Swakelola secara simbolis di Tenggarong, Senin, antara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kukar Dr Ir H Hermawan MSi dengan Kepala Sekolah SMAN 2 Sebulu Jafar Chodori Master Lingkungan.
Acara tersebut disaksikan para kepala dan pengawas sekolah, konsultan perencana dan pengawas hingga pejabat teras di lingkungan Disdik Kukar.
Ada empat sasaran yang akan dimanfaatkan sekolah penerima DAK yaitu untuk rehab ringan hingga berat, pembelian sarana laboratorium dan sarana perpustakaan sekolah hingga sarana dalam proses belajar mengajar.
Kadisdik Kukar Hermawan minta bantuan bagi penyelenggaran satuan pendidikan SMA Umum dan Kejuruan baik negeri dan swasta itu agar digunakan sesuai kontrak yang disepakati.
"Yaitu tepat waktu, tepat mutu dan tepat pertanggung jawaban," ujarnya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Pendidikan Disdik Kukar Hifsy G Fachrannas MSi menambahkan alokasi DAK untuk Kukar di semua jenjang satuan pendidikan dasar hingga menengah pada 2013 mencapai Rp 42 miliar.
Khusus DAK Bidang Pendidikan Menengah seperti SMA dan SMK baik negeri maupun swasta mencapai sekitar Rp21 Miliar.
Menurut dia, sekolah penerima DAK segera melaksanakan programnya karena waktu yang ada sangat singkat.
"Akhir November nanti pertanggungjawaban penggunaan DAK sudah diselesaikan setiap sekolah penerima," katanya.
Menyinggung teknis pengelolan DAK menurutnya dana DAK tersebut nantinya di kelola panitia terdiri stakeholder sekolah seperti orang tua murid bersama tokoh masyarakat dan pendidikan setempat.
Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Tenggarong Drs Harjerin mengaku bahwa DAK Bidang Pendidikan Menengah baru 2013 ini direalisasikan.
Sebelumnya ada juga bantuan dari Kemendikbud RI dalam bentuk Block Grand yang nilainya tidak seberapa.
Dia mengharapkan dengan DAK ini selain fisik sekolah semakin lebih baik juga proses belajar-mengajar semakin terjamin kualitasnya.
"Tentu kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah mengucurkan DAK Bidang Pendidikan Menengah," katanya.
DAK dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 yang didistribusikan secara nasional bukan untuk kesejahteraan guru namun bertujuan membenahi fisik bangunan sekolah dan melengkapi sarana belajar siswa seperti laboratorium dan perpustakaan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Di Kabupaten Kutai Kartanegara, DAK dikucurkan hingga mencapai Rp21 miliar, meski pun disayangkan dana segar tunai itu baru dikucurkan sebulan sebelum akhir tahun anggaran ditutup.
Penerimaan bantuan melalui DAK Bidang Pendidikan Menengah diawali Penanda tanganan dokumen Kontrak Kerjasama Swakelola secara simbolis di Tenggarong, Senin, antara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kukar Dr Ir H Hermawan MSi dengan Kepala Sekolah SMAN 2 Sebulu Jafar Chodori Master Lingkungan.
Acara tersebut disaksikan para kepala dan pengawas sekolah, konsultan perencana dan pengawas hingga pejabat teras di lingkungan Disdik Kukar.
Ada empat sasaran yang akan dimanfaatkan sekolah penerima DAK yaitu untuk rehab ringan hingga berat, pembelian sarana laboratorium dan sarana perpustakaan sekolah hingga sarana dalam proses belajar mengajar.
Kadisdik Kukar Hermawan minta bantuan bagi penyelenggaran satuan pendidikan SMA Umum dan Kejuruan baik negeri dan swasta itu agar digunakan sesuai kontrak yang disepakati.
"Yaitu tepat waktu, tepat mutu dan tepat pertanggung jawaban," ujarnya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Pendidikan Disdik Kukar Hifsy G Fachrannas MSi menambahkan alokasi DAK untuk Kukar di semua jenjang satuan pendidikan dasar hingga menengah pada 2013 mencapai Rp 42 miliar.
Khusus DAK Bidang Pendidikan Menengah seperti SMA dan SMK baik negeri maupun swasta mencapai sekitar Rp21 Miliar.
Menurut dia, sekolah penerima DAK segera melaksanakan programnya karena waktu yang ada sangat singkat.
"Akhir November nanti pertanggungjawaban penggunaan DAK sudah diselesaikan setiap sekolah penerima," katanya.
Menyinggung teknis pengelolan DAK menurutnya dana DAK tersebut nantinya di kelola panitia terdiri stakeholder sekolah seperti orang tua murid bersama tokoh masyarakat dan pendidikan setempat.
Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Tenggarong Drs Harjerin mengaku bahwa DAK Bidang Pendidikan Menengah baru 2013 ini direalisasikan.
Sebelumnya ada juga bantuan dari Kemendikbud RI dalam bentuk Block Grand yang nilainya tidak seberapa.
Dia mengharapkan dengan DAK ini selain fisik sekolah semakin lebih baik juga proses belajar-mengajar semakin terjamin kualitasnya.
"Tentu kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah mengucurkan DAK Bidang Pendidikan Menengah," katanya.
DAK dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 yang didistribusikan secara nasional bukan untuk kesejahteraan guru namun bertujuan membenahi fisik bangunan sekolah dan melengkapi sarana belajar siswa seperti laboratorium dan perpustakaan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013