Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Uang senilai sekitar Rp100 juta dari kas Bendaharawan Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Kabupaten Kutai Kartanegara dibobol kawanan perampok pada Jumat (18/10) dini hari.   

Kasus pembobolan kas di Disbunhut Kukar di Jalan Muso bin Salim Kelurahan Melayu kota Tenggarong itu dilakukan kawanan perampok yang diduga berjumlah lima orang.

Sebelum beraksi, kelima orang perampok membekap wakar yang malam itu dijaga Suharsono (38) dengan cara  diikat tangan dan kakinya, berikut mulutnya yang diplakban hingga tidak mampu berteriak meminta tolong.

Perampok juga cukup pintar buktinya mereka menyikat beberapa benda lain seperti laptop dan server perekam kamera pengintai atau CCTV sehingga membuat petugas Polres Kukar kesulitan melacak aksi perampokan tersebut.

Dari keterangan Suharsono yang kini menjadi saksi kunci kasus ini kepada petugas Polres Kukar bahwa malam itu dirinya tidak sendiri melainkan ditemani Masri.

Menurut Suharsono saat malam kejadian dirinya sudah tertidur sekitar pukul 24.00 Wita, sedangkan Masri masih bangun menonton siaran TV. Kemudian Masri pun menyusul tidur.

Kemudian sekitar pukul 04.00 tiba-tiba terdengar suara keras dari arah pintu depan dan ternyata ada beberapa orang yang mendobrak pintu.

Suharsono terbangun dan melihat lima orang yang tidak mereka kenal masuk ke dalam pada saat pintu terbuka. Sedangkan Masri masih tertidur.

Merasa ketakutan Suharsono langsung lari, namun sayangnya Suharsono dapat dilumpuhkan oleh dua dari lima kawanan rampok.  Hal yang sama juga menimpa  Masri. Dia juga sergap dua pelaku lainnya.

Sedangkan satu pelaku berjaga-jaga di pintu bagian belakang. Para pelaku pun langsung mengikat kedua saksi dengan menggunakan pita mesin tik, tali rafia, kabel dan lakban.

Kedua saksi langsung dikat pada bagian tangan menyatu dengan kakinya sehingga keduanya tidak mampu bergerak.

Kemudian mereka digotong ke lantai 2 dan dibaringkan di lorong. Setelah itu kelima pelaku pun leluasa menjalankan aksinya.

Usai melakukan aksinya, ke-5 perampok langsung kabur meninggalkan para dua penjaga malam yang masih disekap. Setelah berhasil melepaskan diri dengan sebuah pisau, kemudian mereka mendatangi Mapolsek Tenggarong yang tidak jauh dari Kantor Disbunhut untuk melaporkan kejadian tersebut.

Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Dody Surya Saputra melalui Subbag Humas Aiptu Supanca mengatakan, dari olah TKP petugas telah menyita sejumlah benda-benda, baik yang diduga milik pelaku maupun yang digunakan pelaku untuk menjalankan aksi kejahatannya.

Selain pita mesin tik, tali rafia, kabel dan lakban, petugas juga menyita sebuah jaket warna coklat, helm warna hitam, celurit dan linggis yang ditinggalkan pelaku. 

"Pelaku berhasil membawa kurang lebih Rp100 juta dari brankas yang berhasil dibuka menggunakan las api," ujarnya.

Sebenarnya pelaku berusaha membuka satu brankas lagi namun gagal, brankas tersebut berisikan uang sebesar Rp70 juta. Diperkirakan pelaku terburu-buru karena hari mulai terang.

"Pelaku juga membawa satu brankas lagi, namun brankas itu belum diketahui apa saja isinya," jelas Supanca. (*)

Pewarta: Johan A Hakim

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013