Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Sedikitnya 300 iring-iringan kendaraan roda empat (mobil) berbagai jenis memeriahkan malam takbiran Idul Adha 1434 Hijriyah di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Senin (14/10) malam.
Pawai takbiran yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) tersebut, dilepas oleh Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari didampingi unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di halaman Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong.
Pelepasan iring-iringan kendaraan yang mengumandangkan takbir baik melalui rekaman atau dilafalkan langsung pesertanya itu, juga ditandai dengan pemukulan bedug oleh Rita.
Dalam sambutannya sebelum melepas pawai takbiran itu, Rita mengatakan takbiran hendaknya tak hanya dimaknai suka cita, tetapi yang paling utama adalah merupakan salah satu bagian dari syiar Islam.
Ia berharap agar pawai takbiran keliling kota juga dimaknai mendekatkan diri kepada Allah swt, karena dengan melafalkan takbir berarti mengingat sang maha pencipta, agar dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa.
"Sehingga, pawai takbiran ini memiliki arti sesungguhnya, bukan hanya sekedar beramairamai dan membuat padat jalanan," harapnya.
Selanjutnya atas nama Pemkab, keluarga dan pribadi Rita mengucapkan selamat Idul Adha seraya mengajak masyarakat untuk merenungi makna hari raya qurban, yaitu berkorban untuk kebaikan membantu sesama dan hanya mengharap Ridha Allah SWT.
Acara pelepasan takbiran itu juga dimeriahkan dengan tarian samrah yang diiringi irama khas padang pasir serta teatrikal sejarah hari raya kurban oleh sanggar seni Kumala Tenggarong.
Tak hanya jajaran pejabat dan kepala instansi di lingkungan Pemkab Kutai Kartanegara saja yang hadir, masyarakat pun antusias memenuhi halaman masjid Agung tersebut.
Usai melepas takbiran, Rita bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kutai Kartanegara, PHBI dan beberapa kepala instansi juga menggelar takbiran di kediamannya atau pendopo Odah Etam. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Pawai takbiran yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) tersebut, dilepas oleh Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari didampingi unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di halaman Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong.
Pelepasan iring-iringan kendaraan yang mengumandangkan takbir baik melalui rekaman atau dilafalkan langsung pesertanya itu, juga ditandai dengan pemukulan bedug oleh Rita.
Dalam sambutannya sebelum melepas pawai takbiran itu, Rita mengatakan takbiran hendaknya tak hanya dimaknai suka cita, tetapi yang paling utama adalah merupakan salah satu bagian dari syiar Islam.
Ia berharap agar pawai takbiran keliling kota juga dimaknai mendekatkan diri kepada Allah swt, karena dengan melafalkan takbir berarti mengingat sang maha pencipta, agar dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa.
"Sehingga, pawai takbiran ini memiliki arti sesungguhnya, bukan hanya sekedar beramairamai dan membuat padat jalanan," harapnya.
Selanjutnya atas nama Pemkab, keluarga dan pribadi Rita mengucapkan selamat Idul Adha seraya mengajak masyarakat untuk merenungi makna hari raya qurban, yaitu berkorban untuk kebaikan membantu sesama dan hanya mengharap Ridha Allah SWT.
Acara pelepasan takbiran itu juga dimeriahkan dengan tarian samrah yang diiringi irama khas padang pasir serta teatrikal sejarah hari raya kurban oleh sanggar seni Kumala Tenggarong.
Tak hanya jajaran pejabat dan kepala instansi di lingkungan Pemkab Kutai Kartanegara saja yang hadir, masyarakat pun antusias memenuhi halaman masjid Agung tersebut.
Usai melepas takbiran, Rita bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kutai Kartanegara, PHBI dan beberapa kepala instansi juga menggelar takbiran di kediamannya atau pendopo Odah Etam. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013