Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan kabar baik bagi para petani sawit, dengan adanya kenaikan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit selama periode Oktober-November 2022.


Kepala Disbun Kaltim, Ujang Rachmad di Samarinda, Kamis menyebutkan, kenaikan harga TBS periode tersebut merupakan kenaikan harga yang keempat secara beruntun setelah anjlok pada medio tahun lalu. 

Ujang menjelaskan Harga TBS kelapa sawit usia panen 10 tahun ke atas pada periode sebelumnya, harga TBS Rp 2.049 per kilogram. Kini harganya menjadi Rp 2.165 per kilogram.

“Tren kenaikan harga TBS memasuki fase stabil dan memungkinkan akan terus meningkat ke depannya. Kalau tidak ada gangguan,” ujar Ujang Rahmad.

Sebagai informasi pada periode Mei-Juni, ujar Ujang, sempat ada gangguan dari dalam sehingga harga TBS mengalami penurunan.

Gangguan yang dimaksud merupakan harga crude palm oil (CPO) di pasar global. Termasuk tertahannya CPO di pabrik domestik. Sehingga pabrik menurunkan produktivitas yang berimbas pada turunnya permintaan TBS.

“Pada empat kali penetapan harga TBS tahun 2022 ini, dalam dua bulan terakhir harganya naik terus,” tambahnya.

Ujang menyebut, kondisi demikian akan menguntungkan para petani. Apalagi, kelapa sawit bukan komoditi perkebunan yang  tidak bisa disimpan hingga harganya stabil. Jika tak terjual saat panen, maka sawit akan membusuk sehingga para petani bisa mengalami kerugian.

Terkait jumlah produksi TBS di Kaltim, pada 2021 mencapai 17,73 ton dari seluruh Kaltim. Sementara produksi CPO mencapai 3,7 juta ton. Untuk 2022 belum ada rekap data tahunan.

“Produksi terbesar dari Kutai Timur karena kebunnya paling luas ,” tutupnya.

Pewarta: Arumanto

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022