Nunukan (ANTARA Kaltim) - Konsul RI di Tawau, Sabah, Malaysia, Muhammad Soleh menilai keberadaan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Negara Bagian Sabah telah ikut membantu meningkatkan perekonomian masyarakat negara tetangga tersebut.

"Hubungan rakyat Indonesia-Malaysia yang telah terjalin hampir 200 tahun itu menjadi bukti bahwa `people to people relation` telah mengekalkan hubungan kedua negara dalam berbagai aspek di antaranya ekonomi, budaya, sosial dan pendidikan," kata Konsul RI Tawau Muhammad Soleh di Tawau, Senin.

Dia mengakui pentingnya peranan TKI meningkatkan perekonomian Negeri Jiran tersebut khususnya yang berada di Negara Bagian Sabah.

"Keberadaan TKI di Malaysia khususnya di Sabah telah mengangkat perekonomian negara tetangga itu," ucap Muhammad Soleh.

Terkait dengan hal itu, dia juga merasakan apresiasi pemerintah Kerajaan Malaysia terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di negara itu dengan mempertimbangkan asas "education for all" kepada TKI dengan memberikan kesempatan mengenyam pendidikan dengan diberikannya peluang membuka sekolah-sekolah di perladangan berupa "community learning center (CLC)".

Pembentukan CLC ini dibenarkan melalui "joint statement" antara Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Muhammad Najib Tun Razak di Lombok Nusa Tenggara Barat pada 2011 lalu, katanya.

"Kita patut bersyukur atas dukungan pemerintah Malaysia terhadap anak-anak TKI untuk bisa menuntut ilmu melalui sejumlah CLC yang terbentuk di perladangan saat ini," kata Muhammad Soleh.

Ia juga menekankan, eratnya hubungan pemerintah Indonesia dengan Malaysia selama meskipun masih diwarnai berbagai dinamika tetapi tetap saling menghargai dan memberikan sokongan penuh terhadap kemajuan karakter kedua negara.

"Kemajuan perekonomian Malaysia tidak terlepas dari peran serta WNI yang bekerja di negara itu terutama di Sabah," ujar dia. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013