Samarinda (ANTARA Kaltim) - Buku Kurikulum 2013 bagi pelajar di Kaltim siap dicetak setelah tuntasnya proses lelang dan tinggal menunggu tanda tangan kontrak antara panitia lelang serta perusahaan percetakan yang memenangi lelang.

"Lelang secara elektronik untuk pengadaan buku Kurikulum 2013 dilakukan mulai 29 Juli, pagu anggarannya Rp6,805 miliar, sedangkan hasil perkiraan harga sendiri (HPS) oleh panitia lelang sebesar Rp6,793 miliar," ujar Panitia Lelang Buku Kurikulum 2013 Kaltim Asli Nuryadin di Samarinda, Senin.

Dalam penetapan pemenang lelang beberapa pekan lalu, ada salah satu perusahaan yang tidak sepakat sehingga ada waktu sanggah, tetapi proses itu sudah berlalu dan semuanya sudah beres sehingga pihaknya tinggal menunggu tanda tangan kontrak, setelah itu dilanjutkan degan proses cetak.

Buku kurikulum baru yang segera dicetak itu adalah buku pelajaran untuk SD dan yang sederajat kelas I dan 1V, serta untuk SMP dan yang sederajat kelas I.

Sedangkan untuk SMA dan yang sederajat kelas I atau kelas X pengadaannya akan dilakukan menunggu APBD Perubahan 2013 yang sebentar lagi juga akan dilakukan proses lelang.

Pengadaan buku kurikulum baru yang anggarannya dari APBD Perubahan mendatang bukan hanya untuk SMA kelas I, tetapi juga untuk SD dan SMP untuk penambahannya, pasalnya dana yang ada saat ini tidak cukup untuk memenuhi permintaan buku baru bagi semua siswa, sehingga harus dianggarkan lagi melalui APBD Perubahan.

Dana untuk pengadaan buku kurikulum baru dari APBD Perubahan Kaltim senilai Rp10 miliar, tetapi dana itu diprediksi masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan buku kurikulum bagi semua sekolah yang akan mengimplementasikan Kurikulum 2013.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan dinas pendidikan di kabupaten dan kota, guna melakukan pengadaan dan penerapan kurikulum terhadap beberapa sekolah.

Salah satu daerah yang telah melakukannya adalah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), yakni mulai Juli lalu di Kutim terdapat 295 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013.

Dana untuk implementasi kurikulum baru itu dari APBD Kutim. Rincian dari 295 sekolah tersebut adalah 187 SD, 68 SMP, 22 SMA, dan 18 SMK.

Di masa mendatang, lanjut Asli, pihaknya akan senang jika ada daerah lain yang membantu Pemprov Kaltim dalam upaya mengimplementasi Kurikulum 2013, sehingga beban Dinas Pendidikan Kaltim akan berkurang karena adanya bantuan dari kabupaten maupun kota.

Apabila ada kabupaten atau kota yang berinisitif menerapkan Kurikulum 2013, lanjutnya, maka dinas pendidikan setempat harus melalukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kaltim.

Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi penumpukkan distribusi buku paket ke satu sekolah, sehingga buku paket dari Kaltim dan pusat bisa dialihkan ke sekolah lain yang belum tergarap oleh dinas pendidikan di kabupaten maupun kota, demikian juga untuk pelatihannya.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013