Nunukan (ANTARA Kaltim) - DPRD Nunukan Kalimantan Utara menyoroti formasi pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2013 di wilayahnya yang dinilainya belum mencerminkan kebutuhan masyarakat.
Hj Nursan, anggota DPRD Nunukan, Kamis menegaskan, formasi CPNS 2013 tidak mengacu pada kondisi ril di lapangan dimana beberapa wilayah khususnya di pedalaman dan perbatasan Indonesia-Malaysia yang masih sangat kekurangan tenaga guru yang berstatus PNS.
Ia melanjutkan, berdasarkan data yang diperolehnya bahwa Kabupaten Nunukan masih kekurangan 3.080 tenaga guru mulai tingkat sekolah dasar hingga sekolah lanjutan atas.
Sekaitan dengan hal itu, maka satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bersangkutan yakni Dinas Pendidikan setempat memiliki data akurat melalui hasil survei di lapangan dan dikoordinasikan kepada DPRD sebagai bentuk pengawasan.
Anggota DPRD Nunukan asal Partai Gerindra yang tergabung dalam Fraksi Partai Golkar (FPG) ini juga mempertanyakan tidak adanya formasi guru agama pada penerimaan CPNS 2013 padahal tenaga guru untuk seluruh agama di daerah itu pada setiap tingkatan pendidikan.
Akibatnya, kata HJ Nursan, tingkat kenakalan remaja di wilayah itu terus meningkat terutama penggunaan narkoba dan prostitusi di kalangan anak-anak sekolah.
Menurut dia, tujuan utama pendidikan nasional adalah menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa namun hal itu akan sulit diwujudkan di wilayah perbatasan ini apabila pemerintah daerah tidak memperhatikan pendidikan agama di sekolah.
Namun dia mengapresiasi program Pemkab Nunukan yang memberikan beasiswa "Gerbang Emas" kepada pelajar dan mahasiswa walaupun jumlah penerima belum sebanding dengan jumlah pelajar dan mahasiswa di daerah itu.
Oleh karena itu, anggota DPRD Nunukan asal Partai Gerindra ini berpandangan agar pada masa yang akan datang anggaran untuk beasiswa yang sama dapat diusulkan lebih tinggi lagi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Hj Nursan, anggota DPRD Nunukan, Kamis menegaskan, formasi CPNS 2013 tidak mengacu pada kondisi ril di lapangan dimana beberapa wilayah khususnya di pedalaman dan perbatasan Indonesia-Malaysia yang masih sangat kekurangan tenaga guru yang berstatus PNS.
Ia melanjutkan, berdasarkan data yang diperolehnya bahwa Kabupaten Nunukan masih kekurangan 3.080 tenaga guru mulai tingkat sekolah dasar hingga sekolah lanjutan atas.
Sekaitan dengan hal itu, maka satuan kerja perangkat daerah (SKPD) bersangkutan yakni Dinas Pendidikan setempat memiliki data akurat melalui hasil survei di lapangan dan dikoordinasikan kepada DPRD sebagai bentuk pengawasan.
Anggota DPRD Nunukan asal Partai Gerindra yang tergabung dalam Fraksi Partai Golkar (FPG) ini juga mempertanyakan tidak adanya formasi guru agama pada penerimaan CPNS 2013 padahal tenaga guru untuk seluruh agama di daerah itu pada setiap tingkatan pendidikan.
Akibatnya, kata HJ Nursan, tingkat kenakalan remaja di wilayah itu terus meningkat terutama penggunaan narkoba dan prostitusi di kalangan anak-anak sekolah.
Menurut dia, tujuan utama pendidikan nasional adalah menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa namun hal itu akan sulit diwujudkan di wilayah perbatasan ini apabila pemerintah daerah tidak memperhatikan pendidikan agama di sekolah.
Namun dia mengapresiasi program Pemkab Nunukan yang memberikan beasiswa "Gerbang Emas" kepada pelajar dan mahasiswa walaupun jumlah penerima belum sebanding dengan jumlah pelajar dan mahasiswa di daerah itu.
Oleh karena itu, anggota DPRD Nunukan asal Partai Gerindra ini berpandangan agar pada masa yang akan datang anggaran untuk beasiswa yang sama dapat diusulkan lebih tinggi lagi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013